Minggu, 20 Mei 2012

Tenang, Tau dan Sinting

    Rs mediskha. Di rumah sakit itu Rista di rawat. Selama setenga hari di rumah sakit itu. Sebuah peristiwa terjadi.
     Jarum imfus yg menancap di pergelangan tangan Rista terlepas. Saat seorang suster akan memasangnya kembali. Tangan Rista tak dapat di tusuk. Dokter pun di panggil. Dan seperti yg di informasi kan oleh suster memang benar. Tangan Rista tak lagi bisa di tusuk karna kerasnya.
     Hal ini pun di laporkan pada orang tua Rista. Dokter Romi bingung tak bisa berbuat apa2.
 "Lalu keadaan anak saya gimana dok?"
 "Aku tidak tau bagai mana menjelaskannya. Dari hasil pemeriksaan. Kondisi anak ibu sehat2 saja. Cuma yg mengenai anah ibu saat ini aku tak tau bagai mana menjelaskannya," tutur dr Romi. Dan tiba2 seorang surter masuk. "Dok! Pasien bernama Rista tidak ada di kamarnya dan kami suda cari di seluru Rumah sakit. Kami tak menemukan Rista dok?"
      Dan ibu Rasti alice pun panik, ia keluar dari ruangan dokter dan mencari putri semata wayangnya itu. Di beberapa tempat di carinya Rista tak nampak. Akhirnya Rista pun di ketemukan duduk di sebuah bangku di taman Rs Mediskha itu.
 "Rista sayang, kamukan masih sakit. Jangan pergi jau2 ya."
 "Aku suda dengar. Apa yg mami bicarakan dengan dokter. Aku juga suda mengerti dengan kondisiku saat ini. Anggap saja ini anugrah dari yg MahaKuasa."
Maminya Rista pun diam, ia tak ingin mendebat dengan putrinya.
 "Oya mi! Papi pasti merasa bersalah soal ini. Sebaiknya mami segera memberi tau papi. Rista suda sembu kok dan baik2 saja."
     Maminya menganguk dan mengerti maksut putrinya itu.


     Sementara itu. Jam suda siang. Para siswa juga suda pulang ke rumah masing2.
Di jalan Wati mendadak pusing. Di tempat duduk seorang penjual es kali lima. Wati pun duduk di situ.
 "Bang esnya!" pesannya pelan.
     Sebuah bayang2 menggelatung berputar2 di kepala Wati. Bayang2 itu sedikit demi sedikit terlihat jelas. Pertamah mengenai kondisi tubuh Wati. Yg saat ini Wati bila terluka akan segera sembuh dengan cepat dan tanpa meninggal kan bekas.
     Tulang2 di tubuhnya, sekarang juga lentur dan bisa menopang dengan sangat kuat. Pandangan Wati pun sekarang menjadi tajam.
     Berikutnya bayang2 itu mengenai sebuah tempat yg di sebut 'Gerbang siluman' dan bagai mana penanganannya. Dan apa yg akan terjadi bila gerbang itu terbuka.
      Setelah bayang2 itu menghilang Wati mulai paham tentang pemberian anugrah ini. Wati bersukur.
 "Ini! Silakan," abang penjual es itu memberikan pesanan Wati.
 "Makasih pak."
 "Kakek terima kasih! Akan ku gunakan pemberianmu ini sebaik2nya!" pikir Wati sambil senyum2 sendiri.


  Di tempat lain.
    Sepertinya Geng Zvgost tau tentang gerbang siluman itu. Atas provokasi profesor Cmong. Geng Zvgost pun berencana akan memanfaatkan radiasinya dari gerbang siluman itu. Dan atas saran profeso pula. profesor Cmong, ia yg akan menangani semua.
     profesor sinting itu berencana akan memakai ciptaannya untuk menaikan pamor Geng Zvgost. Dan untuk jadi untuk memperluas wilaya. Terutama akan di gunakan untuk mengalakan pasukan pelindung negeri PPKN yg sering menggagalkan usaha geng ini.
    Dengan ini profesor dapat kaki tanggan baru. Cita cita profesor, ia ingin jadi profesor terbenat di dunia. Tak peduli apa pun, asalkan tujuan nya tersampaikan...

akulah Profesor, Cmong.........
hahahahahahahahah.........

T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More