Jumat, 18 Mei 2012

Zerry thomson

      jam suda menunjuk pukul 10 malam. Di kamar seorang pemuda blasteran amerikah bernama Zerry rish thomson itu. Zerry masih bergadang malam ini.
       Di kursi belajar itu, Zerry teringat. Dan, ia melihat telapak tangannya. Zerry mengingat kejadian sebulan lalu. Waktu ia lagi mengikuti klub pecinta alam.
      Waktu itu dalam pendakian di gunung. Zerry sempat terpisah dari rombongan. Zerry tersesat dan terperosok ke jurang yg tak begitu dalam. Di jurang itu tangan kanan Zerry terluka. Tangannya terbentur sebuah batu tajam sebesar bola. Batu itu berwarna biru bergaris2 merah di ujungnya.
     Dalam ke adaan terluka tangannya dan nafas memburu. Zerry masih sempat mengingat bentuk dan warna batu tersebut sebelum, ia pingsan.
     Batu itu mirip seperti batu yg tergambar di buku 'Catatan biru' karya seorang profesor terkemuka di dunia.
     Batu tersebut berasal dari jaman prasejara. Batu itu mengandung sebuah energi yg bisa menyebapkan radiasi. Batu tersebut di temukan di kutup selatan oleh seorang penjelajah. Dan pada perang dunia ke dua batu itu tiba2 menghilang dan tak di ketemukan keberadaannya sampai sekarang.
    Keesokkan harinya tim pencari akirnya menemukan Zerry di dasar jurang. Zerry pun segera di evakuasi.
    Selama seminggu, luka di tangan Zerry pun berangsur2 sembu dengan cepat. Dan dalam sebulan ini Zerry merasakan ada yg beda di tubuhnya.
     Sebelum kejadian itu Zerry mengidap asma, ia membutukan udara alam untuk menenangkan saraf pernafasanya. Dan setelah kejadian tersebut Zerry tak lagi merasakan sesak nafas. Bahkan saat ia membersikan loteng kemarin lusa. Asmanya sama sekali tidak kambuh.
     Di atas kursi belajarnya itu. Zerry lalu bangkit, ia pun berjalan ke balkon kamarnya. Udara malam di hirupnya. Rasa asmanya benar2 tidak di rasa lagi.
     Zerry mengankat ke dua tangannya ke atas dan lalu menurunkan kembali sebatas perut. Seperti senam nafas.
       Zerry merasa tubuhnya memanas tapi, ia tak merasa kepanasan sama sekali. Zerry pun masuk dan ia lalu rebahan di kasur.
    Zerry masih mengingat kejadian itu. Ia juga teringat tentang buku catatan biru yg di bawahkan ayahnya dari amerika itu. Keterangan dari buku tersebut mengenai batu biru bergaris2 merah dan tentang radiasinya.
    Zerry kembali mengankat tangannya ke udara. Rasa panas itu kembali di rasa. Zerry lalu mengibaskan tangannya ke arah balkon. Dan hembusan angin pun terjadi. Pintu balkon tertutup keras dan jendela terbuka membentur dinding.
    Zerry terkejut, ia kembali memandang tangannya. Zerry samar2 melihat sebuah cahaya biru berbalut merah di tanganya itu. Cahaya biru itu begitu cepat menyerap ke dalam telapak tangan Zerry.
    Zerry pun sedikit mengerti. Ini adalah tenaga dalam super hero.
    Zerry berpikir begitu, ia lalu tersenyum sendiri. Zerry kemudian menaikan selimutnya. Ia lalu tertidur. Jendela kamarnya di biarkan saja terbuka patah dan kacanya pecah.


T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More