Minggu, 20 Mei 2012

Mona panik

     Bell masuk berdentang. Para siswa suda di kelasnya masing2. Di kelas 2b itu. Wati kepikiran tentang mimpinya semalem. Dan kecelakaan yg membuat tumitnya berdara waktu berangkat sekolah tadi. Sampai di sekolah tumitnya tiba2 sembuh sendiri tampa Wati tau sebabnya.
      Wati mengira2 ini benar ada hubungannya dengan mimpinya semalem itu. Dan benar ini tidak mimpi!
      Waktu istirahat tiba. Di taman kecil di depan kelas. Wati duduk seorang diri. Zerry pun muncul dan menghampirinya. Dari kejauan pula, dekat kelas. Mona yg menyaksikan adegan Zerry dan Wati berduaan di taman itu hanya bisa mengawasinya dari belakang.
  "Rista mana ya? Tumben hari ini tak masuk. Rista harus tau ini?" guman Mona.
     Dari sampingnya seklebat Nelly lewat tampa suara. Mona merasa dan ia pun langsung menengok, menghentikan Nelly. Ini suda kebiasaan Nelly berjalan tampa suara.
 "Nel! Rista kemana?" tanyanya pada sepupunya Rista itu.
 "Ia di rumah sakit, kecelakaan tadi pagi!" jawabnya santai.
 "Kecelakaan! Dimana ceritanya. Sekarang keadaan nya bagai mana?"
 "Aku tak tau? kau tanyakan saja nanti setela pulang sekolah. Kau akan menjenguknya kan!"
 "Du Rista," Mona agak panik mendengar sobatnya itu. Mona pun lalu berpaling pada Wati dan Zerry di taman tersebut.
     Wati dan Zerry suda tak ada di tempat. "Kemana mereka?" Mona pun balik ke Nelly. Dan Nelly juga suda hilang di belakangnya. "Kemana lagi ya, Nelly?"
      Mona bingung. Wati dan Zerry suda pergi dari taman itu dan Nelly pun hilang tampa meninggalkan jejak. Adon tiba2 datang. Mona pun di tabraknya hingga jatu.
 "Kejar! Tangkap dia...," teriak Seno. Bersama csnya, Adon pun terus di kejar.
      Sinta datang, ia pun memapah Mona bangun. "Kau tak apa2 kan?"
 "Nggak apa2, Makasih ya!"
      Sinta mengangguk, ia pun berlalu begitu saja.
 "Mona," sapa Pak Aswan guru matimatika yg di kenal dengan gaya nyentriknya itu.
 "Iya pak."
  "Mona! Kau tau di mana Nelly," tanyaknya.
 "Tadi dia di sini pak. Tapi sekarang, aku tak tau kemana dia?"
 "Mona kalau kau ketemu Nelly. Tolong berikan ini," pak Aswan pun menitipkan sebuah bola ramal pada Mona.
 "Ini! Untuk apa pak?"
 "Berikan saja pada Nelly, ia tau harus apa!"
 "Iya pak!"
      Pak Aswan pun pergi dari depan Mona.
 "Ini untuk apa ya?" Mona tak mengerti.
      Adon datang lagi. Dan lagi2 Mona di tabraknya. Di belakang Adon Seno cs masih setiap memburuhnya.
 "Adon berhenti kau. kejar cepat! Tangkap dia."

"Awas kalian!" teriaknya Mona marah. Di smu ini Adon lah biangnya yg suka bikin gara2 nggak tau apa yg di cari.
 "Sini, kau tak apa2kan?" Igih muncul dan membatu Mona berdiri.
 "Terima kasih."
 "Sama2. E Kau mau kemana?" tanya cowok berkacamata itu basa basi.
 "Terima kasih ya!" Mona pun ngeluyur sendiri dan pergi.
     Igih berdiri memandang Mona pergi dengan senyuman. Sekilas mata Igih beruba jadi hitam merah sesaat setela tersenyum barusan.


T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More