Dunia paranormal meramalkan. Akan ada seorang anak yg terlahir
memiliki kesaktian alam. Siapapun paranormal yg bisa menguasai anak
tersebut, ia akan menjadi orang tersakti di dunia paranormal. Ramalan
itu suda ada sejak bertahun2 lalu dan tak ada sama sekali petunjuk
mengenai, tentang anak tersebut. Petunjuk yg ada cuma gerhana cincin dan
gempa yg akan muncul bersamaan dengan kelahiran anak tersebut.
Sejak ramalan itu beredar. Suda tiga kali Gerhana matahari
cincin terjadi. Pada saat bersamaan itu. Tidak ada satu pun berpapasan
dengan gempa bumi. Gerhana matahari cincin yg terakir terjadi. Terlihat
16 th lalu. Dan sampai sekarang para paranormal kondang di dunia
perdukunan. Masih menunggu hari itu tiba.
Smu Imfrest pagi itu. Di kelas 1b. Kelas itu kedatangan seorang siswi baru. Namanya Yuniky milkina.
Seminggu berlalu. Hari itu, bell pulang sekolah berdendang. Para siswa dari masing2 kelas, semua berhamburan pulang.
Dari kelas satu itu, Yunik nama panggilannya. Ia memasukkan
bukunya sambil berjalan keluar kelas. Di depan kelasnya. Cewek
berkacamata itu pun tak sengaja di tabrak oleh seorang siswa cowok.
"Eh, sorry2. Kau tak apa2kan," tanya pemuda tampan itu.
"Enggak apa2 kok," Yunik pun berdiri di cowok tadi.
"Kenalkan! Aku Yuda anak kelas dua. Sepertinya kau anak baru di sini ya."
"Iya. Aku Yuniky milkina. Panggil aja Yunik," sambutnya sambil tersenyum.
"Yunik! Namanya keren juga?" pujinya.
"Makasih...," Yunik pun memperlihatkan kawat giginya.
"E, suda dulu ya!"
"Silakan!" Yuda pun berlalu dan Yunik teru memandanginya sampai cowok itu tak terlihat.
"Yuda!" panggilnya tampa sadar.
"We..., lagi lihat apaan si?" tanya Cherry teman sebangkunya.
"Ngak? Ngak ada kok."
"Yun, mau pulang bareng nggak?"
"Eh, Oke!" sambutnya langsung.
Yunik dan Cherry pun berjalan berdampingan melewati pos satpam.
Di luar sekolah, tiba2 segerombolan orang keluar dari sebuah mobil.
Yunik pun di tangkapnya. Yuda yg melihat kejadian itu segera datang dan
mencoba menyelamatkan. Sementara itu Cherry suda di bikin pingsan dan di
masukkan ke dalam mobil.
Saat Yuda mendekat. Yuda pun di todong dengan pistol. Yuda juga
di gelandang masuk ke dalam mobil hitam tersebut. Di dalam mobil itu
ketiganya di sekap dan matanya di tutupi kain hitam.
"Siapa kalian. Apa mau kalian. Lepasin," Yunik berteriak2.
"Ha... Diam..."
"Lepaskan..." Yunik kembali teriak.
Mobil terus berjalan. Di sebuah rumah sederhana. Mobil itu pun
berhenti. Yuda dan Yunik pun di turunkan dan di bawah masuk dalam rumah
itu. Cherry pun sadarkan diri, ia pun menyusul masuk. Ketiganya di sekap
di dalam sel yg ada di dalam rumah tersebut.
"He apa mau kalian."
"Sudalah tak ada gunanya berteriak."
"Yun kita di mana. Kita di culik ya," ujar Cherry yg suda sadar sepenunya.
Beberapa jam pun berlalu. Salah seorang dari penculik itu pun nongol.
"Kalian bersabar saja di sini. Sekela kami dapatkan uangnya.
Kalian pasti akan di bebaskan? Tuan Frenan pasti akan membayar, berapa
pun yg kami mau. Ha ha..."
"Kalian salah menculik orang. Aku tidak kenal siapa itu, Tuan Frenan," lanjut Yunik.
"Jangan gr?" Penculik itu pun keluar dari kamar penyekapan.
"Gr? Hai! Tunggu..., Kalau bukan aku, siapa...?"
"Yg di maksudnya itu! Aku," sahut Cherry tiba2. Ia pun menunduk. "Yunik, maaf ya. Kalian jadi terlibat."
Yunik dan Yuda pun diam. Ke duanya mengerti dengan kesedihan Cherry.
"Ada satu cara. Mungkin? Itu bisa menyelamatkan kita dari tempat ini, dari para penjahat2 itu juga!" ujar Yuda serius.
"Caranya? Gimana!" sahut Yunik.
"Pada dasarnya, semua manusia itu memiliki kekuatan, kesaktian!
Dengan membangkitkan kesaktian kalian. Kita akan bisa keluar dari tempat
ini!" lanjut Yuda.
"Apa maksut mu?"
"Iya? Apa artinya?" tamba Cherry.
"Sudalah, kalian pejamkan mata saja sekarang!"
"Emangnya. Apa yg akan kau lakukan!" cecar Yunik.
"Suda lakukan segera, cepat sebelum para penjahat itu datang lagi!"
"Oke! Tapi awas! Kalau mau berani macam2!" Yunik pun melakukan yg di pinta Yuda. Cherry juga ikut memejamkan mata.
Sebuah ritul doa pun di lakukan Yuda. Yuda lalu memasukan kedua
telapak tangannya ke dalam ketiak. Setela itu. Yuda kemudian memegang
kepala Yunik dengan ke dua tangannya. Sebuah lingkaran formasi cahaya
pun muncul di bawah kaki Yunik.
Yuda kemudian melakukan hal yg sama pada Cherry. Sesaat setela formasi itu menghilang. Tubuh dua cewek itu pun bercahaya.
"Sekarang buka mata kalian?"
Secara bersamaan. Yunik dan Cherry pun membuka mata.
"Yuda! Ini apa?" Yunik agak takut.
"Tenang saja sebentar lagi kalian akan tau?" jawab Yuda.
Cahaya yg menyelimut keduanya itu pun lenyap. Yunik dan Cherry merasakan tubuhnya sangat nyaman dan ringan.
"Jenis kesaktian seperti apa kalian aku pun tidak tau. Yg jelas
sekarang kalian tela menjadi supermans! Dengan itu kita akan bisa
selamat?" tutur Yuda.
"Aku sekarang terasa ringan," Cherry senang.
Tak peduli penjelasan dari Yuda. Yunik pun menarik jeruji besi
yg mengurung ke tiganya itu. Pintu tersebut pun patah dan bengkok. Yunik
lalu keluar dan di ikuti Cherry dan Yuda.
Di ruangan depan. Tanpa sungkan, empat penculik yg tersisa itu
pun di buat babak belur oleh Yunik. Ke tiganya pun lalu keluar dari
rumah tersebut.
Seorang yg baru tumbang itu pun berdiri dan mengarakan pistolnya
ke Yunik. Cherry yg melihat kejadian itu, mencoba jadi perisae Yunik.
Tembakan itu pun meletus. Cherry pun tumbang! Begitu juga dengan
penjahat itu, yg juga ikut tumbang sendiri.
"Cherry. Cherr...!" Yunik panik.
Cherry pun menarik napasnya. "Aku tidak apa2," Cherry pun berdiri. "Sepertinya penjahat tadi itu nggak mahir nembak?"
"Cherr! Kau bener tak apa2 kan!"
"Iya."
"Saatnya kita pergi dari tempat ini ayo. Dan satu lagi! Aku bisa mencabut kembali kesaktian kalian bila kalian mau."
"Nanti saja! Sebaiknya kita segera pergi dari tempat ini," lanjut Yunik.
"Iya benar. Ayo! Cherry pun berlari dengan kencang meninggalkan keduanya.
"Cherry..., tunggu...," teriak Yunik.
Yuda pun bersantai. Dan agak bingung! Ini di daerah mana ini...
end