Minggu, 20 Mei 2012

Rista Syarendra

     pagi itu di kediaman profesor Syarendra. Profesor akan menguji coba sebuah alat sinar gamma ciptaan salah seorang sahabatnya yg tela tiada.
    Setelah setahun penuh. Profesor akhirnya berhasil menyempurnakan alat tersebut. Bila uji coba ini sukses. Maka akan tidak di perlukan lagi obat2an untuk menyembukan luka. Cukup di sinari alat tersebut luka separa apapun akan segera sembuh.
     Semua suda di persiapkan. Dari alat sinar gamma itu sampai kelinci buat percobaan.
     Detik2 percobaan akan di laksanakan. Tiba2 Rista datang memanggil.
  "Pi, ada tamu tu. Penting!" ujar putri semata wayangnya itu.
 "Siapa?"
 "Sepertinya mereka para pejabat pi!"
 "Perlu apa mereka?"
 "Entalah pi? Sebaiknya papi temui mereka."
 "Mengganggu saja!" grutunya. Profesor pun kemudian bediri dan akan keluar.
 "E pi. Pinjam mobilnya ya...," Rista ngerayu.
 "Mobil mu di kemanain?"
 "Itu di bagasi."
 "Lalu?"
 "Pingin aja pakai mobilnya papi. Boleh ya pi..."
     Profesor berpikir sebentar, ia pun mengangguk. "Kuncinya di mami!"
 "Makasih pi...," Rista pun tersenyum senang. Profesor kemudian keluar lab dan meninggalkan Rista di lab sendirian.
 "Papi sedang ngelakuin apa si? Kayaknya seru amat! Semaleman di lab!"
      Rista penasaran. Ia pun kemudian mendekati meja kerja papinya itu. Di meja itu Rista melihat sebuah tabung berisi cairan hijau kental. Di meja satunya Rista mendapati sebuah alat mirip lampu belajar. Dan seekor kelinci.
 "Hi! warnanya menjijikan," gumannya saat mengangkat tabung cairan hijau tersebut.
     Rista pun berbalik badan dan kakinya tak sengaja terserimpet kabel. Rista pun terjatu, tubuhnya tersiram cairan hijau yg di pegangnya tersebut.
 "Ieh! jijik!" Rista lalu berusaha berdiri dengan tubuh basa kuyuk kena cairan itu.
     Saat akan berdiri tangan kirihnya tak sengaja menekan tombol alat mirip lampu itu. Rista pun terpeleset kembali, alat mirip lampu itu di tariknya. Sinar dari alat tersebut kemudian menyinari Rista. Bersamaan itu Rista juga tersetrum listrik dari kabel yg copot saat Rista jatuh tadi. Seketika Rista kelojotan dan pingsan di laboratorium pribadi papinya itu.
     Setelah setenga jam lamanya. Papinya pun kembali ke lab. Profesor pun terkejut mendapati Rista putrinya terkapar di lantai dengan keadaan lab sedikit kacau. Rista pun segera di larikan ke rumah sakit.
    Rirta alice syarendra mengenaskan.


T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More