Minggu, 20 Mei 2012

Minggir kau


   Pagi. Ini hari kamis. Rista yg seharusnya masih di rawat di rumah sakit. Sekarang ia suda tampak nongol di sekolah.
     Bersama Nelly, Rista pun keluar dari mobilnya.
  "Pak Hadi. Bapak pulang saja, tak usah menunggu," printah Rista pada sopir ayahnya itu.
  "Tapi non?"
     Rista tak peduli, ke duanya pun melangkah memasuki gerbang sekolah.
 "Rista! Bukannya kau sakit?" ujar Mona yg juga baru datang.
 "Kau senang ya aku sakit," ketus Rista.
 "Bukan begitu? Sebenarnya aku mau menjenguk, tapi aku tak tau kau di rawat di rs mana?"
 "Sudalah," Rista pun masuk.
 "Oya ini! Itu dari pak Aswan. Kemarin kau kemana saja, di cari2 nggak ketemu," tutur Mona.
 "Bola mata merah!" Nelly riang menerima. "Terima kasih ya."
 "Hai Nel, itu untuk apa si...," Mona ingin tau.
 "Rahasia!" Nelly mengelus2 bolanya.
 "Ah sudalah! Ikut aku?" Rista pun mengandeng Mona masuk.
      Areon berdiri di tengah2 jalan. Dan memandangi Nelly dengan sumringa.
 "Minggir!" sloro Rista. Areon pun nyimpang sedikit dan lalu datang menghampiri Nelly.
      Rista ingat sesuatu, ia pun berpaling pada Nelly. "Oya...," Rista menengok kanan kiri. "Di mana ya anak itu, cepat amat hilangnya?."
 "Itu seperti kemarin. Saat aku menengok melihat Zerry dan Wati berduaan di taman..."
 "Apa yg mereka perbuat," pangkas Rista.
 "Nelly tiba2 menghilang! Entah kemana perginya?"
 "Bukan Nelly? Tapi apa yg di lakukan Zerry di taman itu," Rista meminta keterangan dari Mona.
 "Mereka berbicara berdua. Entah apa yg mereka bicarakan?"
 "Ah sial. Jadi dia suda berani mendahului ku?"
 "Sepertinya Zerry lah mendekatinya," potong Mona.
 "Kau itu temannya siapa!" tutur Rista dan lalu mengandeng Mona kembali masuk.

      Sementara itu di kelas. Wati terdiam seperti sedang memikirkan sesuatu. Ia duduk di bangkunya saat Nima datang.
 "Wati, lagi ngapain?" tanya Nima.
 "Nggak," jawabnya singkat.
 "Belum jamnya masuk. Ke kantin yuk." Wati pun berdiri.
      Di depan kelas secara bersamaan. Wati dan Rista pun berhadapan. Ke duanya saling memandang sesaat. Tampa berkata apapun, ke duanya pun berlalu begitu saja. Tak lama setela dari kantin. Bell pun berbunyi tertanda kelas pun masuk. Para siswa berhamburan ke kelasnya masing2.
     Di kelas 2b pak Harin datang, ia pun menjabarkan imformasi.
 "Anak2 selamat pagi."
 "Selamat pagi pak."
 "Sebelum pelajaran hari ini kita mulai. Kukan jelaskan pada kalian. Besok ulangan umum special akan di mulai. Ulangan ini akan memuat seluru mata pelajaran. Dan ulangan besok hanya di ikuti oleh seluru anak2 kelas 2. Nilai dari hasil ulangan special besok akan di muat pada rapot kalian pada ujian akhir nanti! Jadi mulai sekarang, persiapkan diri kalian. Pada jam pelajaran ini aku akan memberi pelajaran tambahan pada kalian dan ku harap kalian siap mulai sekarang!"
      Para siswa diam tak ada suara. Semuanya tenang menyimak.
 "E em, pelajaran di mulai! Ku harap kalian tak mengecewakan bapak pada ujian besok. Apa kalian siap!"
 "Siap pak," serentak beberapa siswa.
 "Siap pak...," lanjut lantang Adon.


T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More