Jumat, 25 Mei 2012

Pesan antabranta



    Kembali dari Bali. Wati tak mau kembali ke Bali. Ia memilih pulang ke rumah. Sementara itu Zerry, di tinggal saja dengan satu kata. "Terima kasih!" di rumah Areon. Zerry juga suda menyeritakan bagaimana kebolehan Nelly, saat mencarinya.
     Sore itu di kampung Kembang gula. Wati terduduk santai di gubuk persawahan. Wati tak mau lagi mengingat kejadian siang tadi. Wati tersenyum riang, manakala teringat akan aksi Zerry waktu itu.
      Wati melamun memandang awan2. Di pikirannya sekilas, ia teringat perubahan Igih. Apa yg menyebabkan Igih menjadi seperti itu.
     Dalam penjelasan kakeknya, hanya di sebutkan terkena hawa dari gerbang siluman. Tapi seperti apa terkenanya tidak tersebutkan.
  "Kakek, sekarang apa yg harus ku perbuat. Gerbang siluman itu, harus segera di tutup, tapi bagaimana cara menutupnya. Kakek, kenapa si nggak sekalian ngasi tau caranya gimana?" Wati pun menghela nafas.
  "Wati!" sebuah suara tiba2 terdengar. "Suda waktunya gerbang itu akan di segel ulang!"
  "Di segel?" Wati terkejut, ia pun menengok ke kanan kirih, mencari sesosok orang yg bersuara barusan.
  "Besok siang, tepat jam 12. Lima pilar yg menyangga gerbang siluman akan beresonance dengan segel 5arah. Di saat itu, gunakanlah mantra segel 5arah untuk menyegel gerbang tersebut."
     Wati tidak mengenali suaranya. Dengan keanean akhir2 ini, jelas itu suara orang. Tapi! "Siap kau, hantu atau...," Wati tak melanjutkan katanya. Wati pun memastikan menengok kanan kirih, bahkan menengok di bawah gubuk dan di belakang gubuk.
  "Aku Nawsa tudung. keturunan dari empu Tudung langit. Seorang petapah sakti yg mengawali penyegelan para siluman ratusan tahun lalu. Kau tak perlu mencariku, aku berbicara dari kediamanku? Dan aku bukan hantu!"
    Sedikit tertawa. "Lalu kenapa bukan anda yg harus menyegel ulang gerbang siluman itu?"
  "Kau adalah seorang yg terpilih!"
  "Aku?"
  "Dan itu adalah tugasmu!"
  "Kenapa harus aku?"
  "Gelang giok dewa adalah kunci segel yg bisa mengaktifkan kembali kunci segel, dengan sebuah mantra. Dan gelang tersebutlah yg memilihmu!"
  "Mantra! Apa?.
  "Aku akan mengajarkan mantranya itu padamu, tapi sebelum itu. Terlebih dahulu kau harus menangkap. 'Arwadolo' yg menyebapkan orang2 terkena radiasi dari gerbang siluman itu."
  "Arwadolo? Apa itu?"
  "Arwadolo adalah gejolak energi keinginan merusak dari siluman. Bentuknya seperti asap hitam yg tak terlihat mata biasa. Arwadolo akan hinggap di tubuh manusia secara acak dan akan menjangkiti orang2 itu tampa di rasa. Perubahan menjadi monster pun waktunya tak tentu. Biasanya orang yg terkena di tandai dengan mata beruba jadi hitam tiba2."
  "Dengan cara apa aku menangkap itu 'Arwadolo'."
  "Aku suda memaketkan, alat penyegel Arwadolo dan mantra segel 5arah itu kerumah mu. Sekarang mungkin suda sampai."
"Mengenai tempat segel 5arah itu...," Wati mengingat. Kakeknya tidak banyak memberi tau secara detail mengenai gerbang siluman itu.

     Ia hanya di warisi ilmu dari beliau dan di minta untuk menyegel gerbang tersebut. Beliau juga bilang, nantinya akan ada beberapa orang yg akan membantunya. Tapi siapa saja mereka, kakek Ramahdi tak menyebutkan.
  "Tempat segel 5arah itu berada di lima tempat yg berbeda dan semua berada di alam kasatmata. Terlindung oleh kabut ilusi yg bisa menyesatkan pandangan. Dengan kemampuan mu itu, kau mungkin bisa menjalankan tugas ini sendirian. Tapi itu akan membutuhkan waktu. Dan lagi, penyegelan ini hanya bisa di lakukan selama lima pilar itu beresonance dengan lima tempat segel tersebut dan hal ini hanya terjadi hari ini saja. Untuk itu aku suda mempersiapkan 4orang yg akan membantumu menjalankan tugas penyegelan itu."
  "Mereka? Siapa?" Wati pemasaran.
  "Ke 4orang itu adalah. Pertama, ia yg akan membantu menyingkirkan semua kabut penghalang yg melindungi tempat penyegelan itu. Orang yg ke dua, ia yg akan menunjukan di mana tempat segel 5arah itu tersembunyi. Orang yg ke tiga. Dia akan membawahmu ke tempat segel tersebut berada. Orang yg terakir, ia yg akan menahan altar bejana api selama kau melakukan proses penyegelan."
    Wati menyimak, ia langsung teringat 4orang itu. "Zerry, Nelly, Areon dan Rista."
  "Mereka berempat, sengaja ku persiapkan untuk hari besok."
  "Tuan Nawsa! Bagaimana tuan tau, kalau gerbang siluman itu akan terbuka. Sehingga tuan suda mempersiapkan mereka semua?"
     Terdengar suara tawa. "Ya tentunya dari ramalan kakek buyutku."
  "Oh begitu! permisi," Wati pun turun dari gubuk dan pergi begitu saja.
     Setela Wati berlalu. Sesosok seorang berdiri dari balik semak2. Orang tersebut kemudian mematikan kamera yg di bawahnya. Ia lalu mendekati gubuk itu. Hpnya pun berdering.
  "Yuri, segera bereskan semua peralatan. Dan segera kembali ke markas," printah Nawsa pada anak buahnya itu.
  "Siap! Jendral. Laksanakan!" Yuri kemudian segera membereskan semua alat percakapan yg di taruhnya di gubuk.
 
T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More