This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 03 Februari 2010

Bis Akerat



Jam wekker berbunyi. Doni bangun dari tempat tidurnya. Dengan mata masih menggantuk. Doni lalu melihat jam wekkernya itu. Jam tujuh kurang lima belas menit di lihatnya. Mata Doni langsung terbelalak, ia terlambat.
Sadar ia terlambat. Doni langsung memakai seragamnya tampa mandi terlebih dahulu. Selesai pakai baju. Doni langsung berlari keluar.

Ojek datang. Tampa banyak pikir Doni kemudian naik ojek tersebut dan langsung meluncur ke sekolah.
Jam tujuh pas, ia sampai di sekolah. Doni sedikit lega karna pintu pagar sekolah belum terkunci.

Selasa, 02 Februari 2010

Rahasia karin

Pagi hari ini. Burung2 berterbangan dan sebagian lagi berkicau di pepohonan. Mobil2 berlalu lalang di atas jalanan kota. Seiring dengan naiknya sang surya, udara pun menjadi hangat.
Di sudut kota. Di jalan raya sarwajala. Di rumah keluarga Darman. Para anggota keluarga semuanya pada suda sibuk dengan urusannya masing2.
Sementara itu di kamar Karin anak perempuan tertua keluarga tersebut. Karin sehabis mandi sibuk mencari2 seragamnya yang entah di mana.
"Mami...! Seragam sekolahku mana ?".
Mendengar teriakan Karin. Teman sekelasnya Karin yang ada di ruang tamu. Langsung menyahut.
"Hai rin !. Mamimu baru ke pasar dan seragam mu di sini ni ".
Mendengar teriakan dari luar. Karin ingat, kemarin seragamnya habis di cuci. Dan saat itu masih di ruang tamu.
Tampa banyak pikir. Karin langsung keluar kamar dan menuju ke ruang tamu. Sesampainya, Karin langsung menyambar seragam itu yang ada di meja tamu.
Lima detik berlalu. Dari samping ruangan. Serly adiknya Karin, usianya baru 5 th. Berteriak !.
"Kak Karin... !. Nggak pakai baju".
Karin sadar, ia pun melihat dirinya sendiri. Ternyata dia nggak pakai baju. Spontan Karin melihat ke depan. Dan !.
Wa... !. Karin berteriak. Yang ada di hadapannya ternyata Doni bukan Nisa. Yang di kiranya waktu di kamar.
Mata Doni terkejet2 melihat tubuh Karin yang seksi dan semolohai itu. Ini pertama kalinya Doni melihat temannya selucu itu.
Sedetik berlalu. Karin langsung kabur dari hadapan Doni. Dari dalam kamar Karin, Karin berteriak.
"Awas, kau !".
Lima menit kemudian. Karin keluar dari kamarnya. Dengan seragam putih abuabu, sebuah tas di punggung dan sebilah pedang samurai. Karin mendatangi Doni.
"Kenapa kau di sini !" tanya Karin sambil mengalung samurai itu di leher Doni.
"Ke... Ke kemarin itu kau menyuru a aku ke rumahmu dulu" jawab Doni gagap. "Aku akan tuvp mulut".
Karin mengerti.
"Kalau hal ini sampai tersebar. Ku bunuh kau !" ancam Karin.
"Maaf... ".
"Sekarang ikut aku".
Karin kemudian menarik pemuda berkaca mata itu keluar.
"rin , apa ancaman itu berlaku juga buat yang baca cerita ini ?".
"Tentu, terutama para cowok".
"Ha... sukur lah".
Keduanya lalu keluar. Samurai masih di tangan Karin. Entah apa yang akan di lakukan setelah ini.

"Tamat...!" teriak Serly.

"Diam !. hus berisik !".

Senin, 01 Februari 2010

3 cerpen Agos

      Agos berdiri menjinjing sebuah pensil. Di tangannya pensil itu di tancapkan di sebuah kertas. tangan kemudian bergerak menulis sesuatu di kertas itu. untuk lebih santai Agos pun duduk. sebuah cerpen di tulisnya. cerpen pertama * Matinya si vampir kecil *. ke dua * nyawa baru, mungkin *. terakir * semutnya hilang *
    Di harapkan cerpen ini bisah jadi tambahan cerpennya.

  mulai:

       Pagi gini hari di rumah tempat tinggal Agos. Setela bangun dari tidurnya seri 2 (tidur lagi setela Sholat subuh). Agos sedang duduk di kursi tamu. Untuk sesaat Agos hanya diam, bengong sambil melamun yang tak karuan ujungnya. Mungkin !. Lalu.
       Terdengar lah suara nyamuk mendengung. Suara itu mengganggu dan menhentikan lamunan Agos. Dengan perasaan agak jengkel. Agos mulai coba memburu itu nyamuk. Nyamuk terlihat. Dengan replek tangan itu di ayunkan, memburu.
        Setela cukup lama mengayunkan tangan, akirnya ada kesempatan tiba. Seekor nyamuk hinggap di kaki  Agos. Untuk sesaat Agos membiarkan nyamuk itu makan. Setela di rasa cukup kenyang dan rasa sakit.
         Sedetik kemudian. Tangan Agos melayang dan lalu menghajar nyamuk itu. Dan matilah nyamuk tersebut yang mencuri dara Agos tampa permisi.
 "Sunggu naas wahai kau nyamuk. Jangan salahkan aku telah membunuhmu. Aku hanya membela diriku aja" kata itu terlintas di otak Agos setela pembantaian itu.
Setela itu Agos berdiri dari duduknya dan nyamuk itu di biarkan jatu kelantai. Da nyamuk... !
  * matinya si vampir kecil *.


   Neks
         Sore itu, di jalan raya anyer panurukan. Mobil2 pada berlalu lalang memenui jalan. Agos mengendarai sepedanya di jalan dengan santai. Agos bernyanyi2 riang menyemarakkan suasana. Sebuah mobil warna merah dara tiba2 datang dari kanannya.
          Sree....t mobil itu menyerempet Agos. Agos terjatu. Tubuhnya terpental ketengah jalan raya.
 "wa...!, selamat !. ku pikir hampir saja aku mati !"  Agos menghela napasnya panjang.
     Berikutnya sebuah truck tronton berjalan kencang langsung menyambar Agos yang ada di tengah jalan.
Tubuh Agos terlindas, gepeng dan kepalanya pecah. Tubuhnya terseret ban truk dan berserakan di jalan.
"Tolong... 2. Wai jawab dong," Agos berteriak2 minta tolong dan tak ada yang mau jawab permintaannya.
"Tolong... Tolong !" Agos masih ber teriak2 terus.
   Pra...k. Suara tangan terbentur kepala mengalun.
 "Woe !. Bangun, berisik tau," kata seseorang yang merasa terganggu oleh mimpinya Agos. Agos terbangun, ia sadar itu cuma mimpi. Matanya di buka, Agos terperanjat kaget.
 "Setan....., " Agos berteriak kencang menggema.
    Wajah orang yang membangunkan Agos ternyata tak jau dari wajah setan. Wa...
 * nyawa baru, mungkin *


  or neks
     Jam 3 sore. Agos pulang sehabis bermain. Di jalan, ia berjalan dengan santai dan sedikit melamun. Lalu tiba2 sesosok semut raksasa sebesar rumah nongol pas di hadapannya. Seketika Agos kaget, dengan rasa takut menderahnya. Agos tidak dapat bergerak dia kaku. Kakinya lemas
 "To... Tolong... 2, sesemut, semut besar, semut gila, tolong...!" Agos berteriak.
 "Diam..., berisik tau. Dasar orang gila ?. Semut sebesar ini kau bilang raksasa, gila kau ya," kata dari orang yang merasa terganggu oleh teriakan Agos itu. Orang itu kemudian memegang kaki semut tersebut.
 "Ka... Kau !. Berani ju... juga megang semut itu ?"
    Tiba2. Bru... k sebuah sepeda motor telah menabrak Agos yang lagi melamun sambil jalan itu.
 "Hoe !. Kau mau mati ya. Di sana di kuburan, bukan di sini" omel sang pengendara motor itu.
 "Ah... Sial, semut raksasanya hilang de. Sial," Agos ngeluyur tampa mempedulikan omelan si pengendara itu.
 "Hai... Orang gila sini kau, dengarkan aku dong !" si pengendara motor itu mencak2 kasihan.
 * semutnya hilang *.


Tamat, end

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More