Jumat, 18 Mei 2012

Ular Adon



    Smu Imfrest. Pagi ini pelajaran biologi dari Bu Ella akan segera di mulai. Kemarin lusa pak Harin wali kelas 2b suda memberitaukan para siswa untuk membawak katak pada ulangan biologi hari ini.
 "Selamat pagi anak2! Apa kalian suda bawah kataknya."
 "Suda bu!" jawab serentak beberapa siswa.
 "Oke! Sekarang ikut ibu ke lab..."
    Para siswa pun beranjak berdiri. Di bangku nomor 2 baris ke 2 Adon membuka toples memastikan kataknya siap di jadikan percobaan. Toples pun di buka. Adon terperanjat, toples itu langsung di lemparkannya kebelakang.
    Seketika kegaduhan pun terjadi. Seekor ular terlontar dan jatu di selah2 bangku. Para siswa pun langsung berhamburan keluar secepatnya.
    Seorang siswi terjebak dan tak berani turun dari mejanya. Siswi itu berteriak2 minta tolong. Ular itu tak bergeming malah semakin mendekat dan coba merambat naik.
    Adon sang pemilik hanya diam sambil meringis. Adon ingat toplesnya itu pasti tertukar dengan seorang penjual obat di jalanan waktu ia berangkat sekolah tadi.
    Pak Rustam si kepsek pun muncul bersama seorang siswa dari kelas sebelah, Zerry!
 "Ada apa ini bu?"
 "Ada ular!"
 "Ular! Di mana?"
 "Itu pak! Itu ularnya Adon pak," sahut Wati menunjuk.
 "Adon apa benar itu ularmu," tanya pak Rustam.
 "Maaf pak. Tadi toples kataknya ketuker waktu nonton aktrasi di jalan."
 "Don, adon bikin masalah saja kau ini," timpal Zerry.
    Siswi itu masih tetap teriak minta tolong. Dan para orang2 tua ini sepertinya tak mendengar lolongan siswi tersebut.
 "Pak lalu mau di apakan itu ular," Zerry memotong.
 "Pak Aben? Zerry tolong panggilkan," printa pak Rustam.
 "Siap pak!"
    Bu Ella sepertinya tertegun melihat ular berderig itu. Ia tak banyak menolong. Wati pun lalu berinisiatip mengambil sapu. Sapu itu kemudian di pakainya buat coba menghidarkan ular itu dari temannya. Para siswa2 yg lain hanya berani melihat dari balik jendela dan pintu berdesekan dengan pak kepsek.
    Di kelas itu hanya ada Wati, Adon, Nima, si korban dan beberapa siswa saja.
 "Minggir," suara Zerry terdengar.
    Pak Aben si penjaga sekolah itu pun lalu masuk membawah karung dan kayu pengait. Ular itu langsung di kaitnya dan di masuk ke kantong.
 "Suda beres pak. Ular ini cukup berbahaya jadi biar saya yg urus."
 "Silakan pak," pak kepsek pun keluar kelas bersama pak Aben.
      para siswa lalu kembali masuk kedalam kelas. Dan mengambil kataknya masing2. Para siswa itu pun kemudian mengikuti bu Ella ke leb.
      Di kelas. Adon di hukum pak Rustam untuk ngelihati bendera di luar. Sampai jam pelajaran biologi selesai.
     Setela 15 menit Adon ngelihatin bendera. Sebuah ringston lucu berkumandang keras. Adon pun merogo sakunya dan membuka hpnya itu. Adon kemudian pergi dari bawah tiang bendera tersebut, ia kembali kedalam kelas dan bersantai di atas bangku.
  "Iya! Hallo."
  "Bos! Persiapan suda selesai. Oprasi ke 7 siap di laksanakan," laporan dari sebrang.
  "Laksanakan! Brangkatlah kesana dulu. Aku akan menyusul kalian siang ini."
  "Siap laksanakan."
  "Sukurlah! Ini untuk sementara," Adon pun menutup hpnya.
     Tok tok suara pintu terketuk. Adon pun melengos ke pintu. Di depan kelasnya itu, Wati bersama guru Bp melihat Adon bersantai di dalam kelas. Atas laporan Wati Adon pun di hukum lari mengelilingi halaman sekolah yg lumayan luas itu sebanyak duapuluh satu putaran penu.


T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More