Selasa, 22 Mei 2012

Pesta berakir


     Siang itu di pantai kuta. Wati duduk termenung di bangku pantai. Wati pun mendapatkan sebuah gambaran tentang suatu jurus menghentikan sementara orang yg terjangkit radiasi. Wati pun merasakan jurus itu mengalir di tubuhnya.
      Rista dan Mona sibuk berfoto bersama bule2 yg kebetulan lewat. Adon iseng dan membuat Seno kembali mengejarnya. Igih sibuk membakar ikan bersama beberapa teman2 yg lain. Nima pun ikut mempersiapkan meja hidangan.
      Sementara itu Zerry pun menghampiri Wati yg sedang termenung di bangku.
  "Hai! Kok bengong. Lagi mikirin aku ya?" Zerry basa basi.
      Wati tersentak sadar. "Nggak? Lagi mikirin kambingku yg mau melahirkan?" Wati asal jawab.
      Zerry bingung harus mulai dari mana. "Em..."
  "Kau suda taukan Areon bisa melakukan itu," Wati tiba2 tanya.
  "Iya!"
  "Kapan?"
  "Setela kecelakaan di gunung waktu itu. Dialah orang yg mengabarkan pada tim pencari. Aku sempat melihat dia menghilang di depan ku dan aku yakin itu dia," tuturnya.
   "Lalu!"
   "Seminggu lalu aku menanyakan ini padanya. Dan, ia pun menunjukannya. Kau pasti bingung saat di bawah kemari."
  "Nggak juga?!"
      Zerry pun duduk di bangku di depan Wati.
  "Apa kau tau. Rista itu tidak bisa mati?"
  "Apa maksudnya?"
  "Nggak apa2!"
  "Zerry. Hai Kalian! Ikannya suda siap," ujar Igih memanggil. Adon dan Seno pun berhenti berkejaran dan kesemuanya pun berkumpul mengitar meja hidangan.
    Di saat semua lagi menikmati hidangan. Igih tiba2 mundur, ia pun duduk di bangku. Kepalanya terasa pusing berat. Tak lama setela duduk. Igih terkapar, ia kehilangan ke sadarannya bangku itu.
  "Igih kau kenapa?" ujar Nima. Nima pun mendekat. Tubuh Igih tiba2 beruba menghitam.
  "Zerry, Igih?"
     kesemuanya pun menghampiri Igih.
     Igih pun bangun, ia tiba2 langsung mengamuk dan merusak apa saja di sekitarnya. Semua tercengang terutama Seno yg belum perna melihat kejadian ini.
  "Awas!" Sinta datang tiba2. Ia pun mengeluarkan sebuah alat pelontar tali baja. Sinta pun menembak Igih. Setela terikat, Igih kemudian di tariknya dan jatu.
   "Kalian tidak apa2 kan?" tanya sinta.
  "Apa yg terjadi pada Igih?" Rista takut.
  "Ia suda terjangkit radiasi gerbang siluman," jawab Sinta.
     Sinta pun maju mau mengikat Igih dengan pengikat khusus. Tiba2 Igih terlepas, ia kembali ngamuk dan menjadi semakin liar. Tubuhnya pun di tumbuhi tulang2 yg muncul dari kulitnya. Igih kemudian menyerang Sinta dengan pukulannya. Sinta tak mampu menahan pukulan Igih, ia terlempar.
     Zerry maju. Kuda2nya siap. Zerry pun menghembuskan tenaga dalam anginnya. Igih pun terlontar membentur pohon. Igih bangkit berdiri.
    Di sisi lain Adon pun memapa sinta berdiri. "Kau tidak apa2kan."
"Tidak apa2. Terima kasih ya!"
    Jari2 kuku Igih beruba menjadi runcing. Igih lalu melocat dan langsung menyerang Zerry. Zerry tak bisa menghindar. Igih terlalu cepat. Wati dengan cekatan langsung menarik tangan Zerry. Zerry selamat!
    Cakar Igih menancap dan memecakan batu.


    Igih kembali berdiri, ia kemudian menyerang siapa saja di dekatnya. Igih meronta2.
    Rista pun jadi sasaran berikutnya, ia tak bisa bergeming, Rista tertegun dengan muka seram Igih. Cakar Igih langsung menjajar tajam ke tubuh Rista. Rista terjatu! Cakar Igih sama sekali tak dapat melukainya. Igih kesakitan pada jarinya. Mona bengong sekaligus takjub. Teman2 lainnya termasuk Seno semua lari menjau.
    "Rista kau tak apa2kan?" tanya Mona. Ia pun menarik Rista menjau.
  "Monster itu tak akan bisa melukai ku!" sumbar Rista.
     Zerry kagum! Jadi ini yg di maksud Wati. Zerry kemudian berdiri, ia bersemangat ingin menghentikan Igih yg tela beruba jadi monster.
     Kuda2 kembali siap. Zerry pun maju. Dari sampingnya tiba2 Wati berdiri dengan kuda2nya. Wati pun lansung mengeluarkan seberkas cahaya dari tangannya. Wati pun melontarkannya ke Igih. Igih lansung terkena, Igih pun terkapar seketika.
  "Sinta! Tolong ikat dia sekarang," pinta Wati. Sinta lalu berdiri menghampiri Igih dan memborgolnya dengan borgol khusus.
    Saat akan memborgol Igih gelang giok dewa itu tersentuh tangan Wati dan bercahaya. Sinta pun merasa menemukan orang yg terpilih itu.
  "Ye... Hebat! Kenapa kau tak bilang kau bisa seperti itu," Nima senang.
  "Kau tak tanya?" Wati menjawab sekedarnya.
  "Sinta! Siapa kau sebenarnya," Zerry tanya tiba2.
    Sinta diam. Tapi ia pun kemudian bicara. "Aku! Aku anggota pasukan PPKN..."
 "Namanya seperti mata pelajaran ajah? ppkn!" ujar Rista.
   " Kami di beri tugas untuk menindak lanjuti permasalahan yg terjadi seperti sekarang ini!" lanjutnya.
  "Seperti sekarang?" Mona mengidik.
    Sinta mengangguk.  "Gerbang siluman suda terbuka dan radiasinya membuat orang2 seperti Igih terjangkit dan membuatnya menjadi monster!"
  "Lalu gimana menghentikannya? Igih gimana mengembalikan tubuhnya seperti semula?" tanya Nima.
  "Aku tak tau? Sampai saat ini, semua orang yg terjangkit, semuanya tela di tangkap dan di kurung di penjara khusus. Untuk menghentikan semua ini. Gerbang siluman harus segera di kunci. Dan itu hanya bisa di lakukan oleh orang yg terpilih!"
  "Gerbang siluman itu ada di hutan larangan. Gerbang itu hanya bisa di kunci dengan segel khusus. Segel lima arah! Hanya dengan cara itu gerbang siluman tersebut bisa di segel secara sempurnya. Dengan begitu Igih dan orang2 yg terkena radiasi lainnya bisa kembali ke wujud semula," papar Wati.
    Sinta terperanjat. bagai mana dia tau. Sesaat, ia pun yakin Wati lah orang yg terpilih itu. "Yg di katakanya itu memang benar. Tapi bagai mana kau tau semua ini?"
  "Cuma ini satu2nya cara," lanjutnya.
    Seorang kakek berberambut putih tiba2 menyerobot. Zerry di srempetnya hingga jatuh. Kakek itu kemudian langsung memegang tangan Wati. Kakek tersebut pun menghilang bersama Wati.
Nima tersentak kaget. Selain kakaknya tak ada orang lain yg bisa seperti itu.
Siapa kakek tua itu?


Continued....

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More