Minggu, 20 Mei 2012

Kejelasan seribu tahun


    Sore itu di depan sebuah Distro pasar raya. Hp Sinta tiba2 berbunyi. Sinta pun mengangkat hpnya itu.
  "Hallo!"
  "Sinta ini ayah! Temui ayah di balai Arthur segera!"
  "Oke! Ya," Sinta pun memasukan kembali hpnya ke saku, ia kemudian menaiki skuternya dan pergi ke tempat tujuan.
     Sebuah spbu di samping toko elektronik. Sinta pun masuk ke spbu itu. Setela memarkir skuternya dekat pos. Sinta pun masuk ke dalam.
  "Sore pak Ali!" sapa Sinta pada seorang pegawai spbu itu.
  "Oh kamu Sinta, Masuklah!"
  "Terima kasih pak," Sinta pun kemudian masuk ke sebuah ruangan khusus pegawai penting. Ruangan khusus itu di desain apik bergaya milinium.
      Di ruangan itu Sinta suda di tunggu seorang yg sepertinya berpangkat. Orang tersebut adalah Jendral Sayber. Salah satu dari tiga pejabat tinggi di PPKN (prajurit pertahanan keamanan nasional).
  "Selamat sore ayah!" Sinta pun memberi hormat padanya.
     Jendral Sayber pun menganguk. "Duduklah."
    Sinta kemudian duduk di kursi yg muncul sendiri dari bawah lantai.
  "Sinta, sekarang ini Gerbang siluman tela terbuka. Saat ini seluru anggota PPKN yg tersebar dalam radius seratus kilo meter. Tela di kerakan untuk menanggulangi semua orang yg terkena radiasi dari gerbang tersebut," jelasnya.
     Sinta masih diam. Ia jadi anggota PPKN. Belum genap seminggu ini, ia masih belum banyak tau tugas2 PPKN.
  "Beruntung Jendral Kuro segera melaksanakan oprasi ke 7. Dengan begitu gerbang siluman itu pun berhasil di tutup sementara," lanjutnya.
  "Lalu, tugas apa yg harus saya jalankan!"
  "Ini! Ini adalah gelang giok dewa. Sayang kau tugaskan mencari seorang yg terpilih," Jendral Sayber pun menaru gelang giok dewa itu di meja.
  "Siapa dia ya?"
  "Aku tidak tau! Cari orang itu secepatnya dan bawah kemari."
  "Bagai mana aku bisa tau orang tersebut."
  "Gelang giok dewa ini. Sebenarnya di ciptakan oleh Ramahdi untuk orang yg terpilih itu. Gelang ini akan bersinar bila tersentu orang yg terpilih itu."
  "Apa hubungannya. Gelang giok dewa ini. Gerbang siluman. Ramahdi dan orang yg terpilih itu," tanyanya Sinta, ia masih belum mengerti apa yg di maksud ayahnya itu.
  "Dulu kalah pada awal2 tahun di mulai. Di pulau jawa ini di huni oleh banyak siluman. Para siluman2 itu berkeliaran menebarkan penyakit dan menggangu manusia. Ketakutan manusia pun di manfaatkan para siluman itu untuk membuat kerusakan di bumi ini."
Sinta pun membuka lollypop yg di bawahnya dan lalu di kecupnya. "Lalu, ya...!"
  "Dan akhirnya seorang petapa sakti pun turun tangan. Petapa itu kemudian mengumpulkan empat Orang sakti lainnya. Mereka berlima kemudian membangun sebuah tempat dan di beri nama 'Gerbang siluman'. Setela tempat itu di bangun. Kelima orang2 sakti itu pun berjibaku meringkus para siluman ya membuat kerusakan di bumi ini dan mengurungnya di dalam gerbang siluman itu," paparnya.


  "Lalu bagaimana dengan  Ramahdi?" Sinta bertanya lagi.
  "Beberapa ratus tahun setela para siluman itu berhasil di kurung di dalam gerbang siluman oleh kelima orang sakti tersebut dengan segel khusus, segel 5 arah! Gerbang siluman itu terbuka kembali."
  "Terbuka lagi!" Sinta tiba2 memotong.
  "Karna segel lima arah yg mengunci gerbang itu masih terjaga. Siluman yg ada di dalamnya pun tak bisa keluar. Tapi radiasi, hawa siluman dari gerbang itu tela mengimfeksi manusia dan mengubanya menjadi monster. Setahun sebelum gerbang itu terbuka. Seorang pemuda bernama Ramahdi menemukan sebuah kitab yg berisi ramalan mengenai gerbang siluman itu yg ada di hutan larangan. Di ramalan itu tertulis bawah gerbang siluman itu akan terbuka bila gunung merapi di pulau jawa ini meletus dan mengeluarkan energi negatipnya. Bila itu terjadi, siapa pun yg mendapat kitab itu. Di minta untuk keselamatan manusia. Segera mengaktipkan ulang segel 5 arah. Di lima penjuru yg mengitari gerbang siluman itu."
   "Lalu selanjutnya?" Sinta semakin penasaran.
   "Ramahdi berhasil mengaktipkan kembali segel 5 arah itu dengan bantuan empat sahabatnya. Seperti halnya 5 orang sakti yg membuat gerbang siluman itu. Ramahdi juga merasa kalau gerbang ini akan terbuka kembali suatu saat nanti."
Sinta menyimak, ia diam memperhatikan.
  "Dan benar. Gerbang siluman itu pun terbuka sekarang. Setelah gunung merapi di jawa ini meletus.  Beberapa tahun lalu. Sang pimpinan menemukan peninggalan Dari Ramahdi. Di peninggalannya itu Ramahdi menceritakan semua mengenai gerbang siluman tersebut. Dan penyebap gerbang siluman itu terbuka saat ini. Mengenai orang yg terpilih itu juga di ceritakan oleh beliau. Dan untuk mengetaui siapa orang terpilih itu. Gelang giok dewa inilah yg akan memberitau."
  "Ia aku mengerti!"
  "Sinta! Ayah percayakan pencarian orang yg terpilih itu padamu. Cari dan segera bawah ke markas pusat," pinta Jendral Sayber pada putrinya itu.
  "Iya ayah! Tapi masih ada satu yg belum aku mengerti. Bagai mana caranya mengaktifkan segel 5 arah itu kembali?"
  "Ramahdi tidak menjelaskan mengenai itu. Dalam peninggalannya Ramahdi, ia bilang. Orang yg terpilih itu akan tau harus ke mana dan harus apa. Untuk itu, secepatnya kau harus mendapatkan orang terpilih itu."
  "Siap! Laksanakan tugas," Sinta pun berdiri dan memberi hormat.
  "Sayang! Sekarang gunakan lah apa yg perna Ayah ajarkan."
  "Siap! Ayah."
  "Ini pakailah!" gelang giok dewa itu pun kemudian di pakaikannya pada putrinya.
  "Terima kasih Ya!"
     Jendral Sayber bernama asli Suwandi itu pun memberi hormat.
"Siap laksanakan tugas," Sinta pun balik beri hormat.
  Sinta kemudian memohon diri. Ia pun lalu keluar dari ruangan khusus tersebut. Sinta kembali mengendarai skuternya dan kembali kepasar raya. Sinta suda janjian dengan teman sebangkunnya. Anisa!


T

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More