Dari sebrang dunia lain. Seorang pemuda berusaha membangunkan temannya yg lagi terlelap. Wiran nama pemuda tersebut, ia berjibaku menggoyang2 temannya. Adang kala, ia bakan menonjok muka teman dengan maksut membangungkan temannya itu.
"Bangun... ! dasar tukang tidur" teriak Wiran di depan mukanya. "Keboh guleng... ! bangun".
Merasa usahanya gagal. Wiran punya ide untuk tukang molor ini. Di siram !.
Wiran kemudian ke dapur. Tangannya lalu di cuci bersi. Kembali ke kamar. Semedi selama 5 menit. Ke dapur lagi. Ambil centong nasi. Ke ruangan tengah kemudian. Si temannya itu masih terlelap di sopa. Ambil napas dan.
Praa....k seketika itu Ravin temannya langsung terguga. Rencana hebat.
"Aduh... apaan si ngangu orang, sakit tau !" Ravin mengadu kesakitan.
"Kau ini lagi nginep apa lagi ekspedisi tidur. Sulit sekali mbanguni" bentak Wiran.
"Emangnya kenapa suka2 aku dong".
"Berisik tau ?. Teriak2 melulu. Di luar itu banyak orang datang, sepertinya mereka mau menguliti mu. Karna kau brisik !" Wiran menunjuk keluar.
Dengan nada bergaya malas. Ravin bangun dari sofa itu, ia lalu berjalan keluar menemui orang2 yg di maksut Wiran. Ravin membuka pintu. Matanya di colok2 agar terlepas dari yg namanya kotorang mata.
"Hai kau itu yg teriak2 !. Berisik tau" sebuah suara pelan end santai terdengar.
"Maaf " ucapnya sambil membuka mata ingin tau siapa orang2 ini.
Wah... Setan bercula 1, jin, dragula, vampir, tuyul, grenduwo, pocong, sundel bolong, kuntilanak, wewe gombel, suster ngesot dan DLL. Terpampang menyeringei Ravin.
Tubuh Ravin lemes, ia tergeletak.
Wah... sekalih lagi Ravin berteriak yg lebih heboh dari seorang yg sedang lagi berEkspedisi tidur.
Ravin sekalih lagi tersadar dari tidurnya. "Ternyata cuma mimpi lagi".
Di belakangnya, sesosok putih bergentayangan mendekatinya. "Hai bagai mana !. Ekspedisi tidurnya ".
Ravin menoleh. Lagi Wah...
Ravin lari kalang kabut, takut sama yg di belakangnya.
"Ya, kabur. Kenapa si dengan kak Ravin. Ekspedisi tidurnya nggak sukses ya" meylisa adiknya Ravin mengaruk2 kepalanya nggak ngerti dengan tingkah kakaknya itu.
"E mana ya bikini ku. Di mana ya ku taru ?".
Jangan ngeres !!!
end
"Bangun... ! dasar tukang tidur" teriak Wiran di depan mukanya. "Keboh guleng... ! bangun".
Merasa usahanya gagal. Wiran punya ide untuk tukang molor ini. Di siram !.
Wiran kemudian ke dapur. Tangannya lalu di cuci bersi. Kembali ke kamar. Semedi selama 5 menit. Ke dapur lagi. Ambil centong nasi. Ke ruangan tengah kemudian. Si temannya itu masih terlelap di sopa. Ambil napas dan.
Praa....k seketika itu Ravin temannya langsung terguga. Rencana hebat.
"Aduh... apaan si ngangu orang, sakit tau !" Ravin mengadu kesakitan.
"Kau ini lagi nginep apa lagi ekspedisi tidur. Sulit sekali mbanguni" bentak Wiran.
"Emangnya kenapa suka2 aku dong".
"Berisik tau ?. Teriak2 melulu. Di luar itu banyak orang datang, sepertinya mereka mau menguliti mu. Karna kau brisik !" Wiran menunjuk keluar.
Dengan nada bergaya malas. Ravin bangun dari sofa itu, ia lalu berjalan keluar menemui orang2 yg di maksut Wiran. Ravin membuka pintu. Matanya di colok2 agar terlepas dari yg namanya kotorang mata.
"Hai kau itu yg teriak2 !. Berisik tau" sebuah suara pelan end santai terdengar.
"Maaf " ucapnya sambil membuka mata ingin tau siapa orang2 ini.
Wah... Setan bercula 1, jin, dragula, vampir, tuyul, grenduwo, pocong, sundel bolong, kuntilanak, wewe gombel, suster ngesot dan DLL. Terpampang menyeringei Ravin.
Tubuh Ravin lemes, ia tergeletak.
Wah... sekalih lagi Ravin berteriak yg lebih heboh dari seorang yg sedang lagi berEkspedisi tidur.
Ravin sekalih lagi tersadar dari tidurnya. "Ternyata cuma mimpi lagi".
Di belakangnya, sesosok putih bergentayangan mendekatinya. "Hai bagai mana !. Ekspedisi tidurnya ".
Ravin menoleh. Lagi Wah...
Ravin lari kalang kabut, takut sama yg di belakangnya.
"Ya, kabur. Kenapa si dengan kak Ravin. Ekspedisi tidurnya nggak sukses ya" meylisa adiknya Ravin mengaruk2 kepalanya nggak ngerti dengan tingkah kakaknya itu.
"E mana ya bikini ku. Di mana ya ku taru ?".
Jangan ngeres !!!
end