Jumat, 09 Maret 2012

Jentik malaria

    Danau bekas dari kaleng cat. Dalam kecombongan air di dalam situ. Seekor jentik nyamuk berusaha keluar. Ia ingin sekali terbang dan melihat angkasa.

"A.. a.. iyat. Pokoknye ae harus bisa naik " seekor jentik konthet meloncat2 di atas permukaan.
"Hai ca aco. Tunggu wae sabal. Tinggal beberapa hari lagi. Ada jaminan iso terbang. Asal pokoe awak wae tak mampus " ujar seekot jentik lain yg uda bangkotan.
"Ra godeg. Pokoe ane ae pengen cepet iso terbang !".
"Boca bereg. Di bilangin. Malah nyeneni. Ya wes. Sak karepmu !" ujar jentik yg ubannya uda lebih panjang dari panjang tubunya itu pun pergi.
       Jentik konthet terus usaha pantang nyera ngelewati rintangan kaleng rombeng ini. Setela si jenggot panjang ubanan itu pergi.
      Seekor jentik seksi yg nggak pakai Bh datang. Dengan gaya kratindeng. Jentik itu dengan seenaknya nyerobot dan langsung nendang si pantat jentik konthet. Sontag konthet ngecibir mengaduh.
"UP... Corry " senyuman nungging.
"Hai nyamble. Jelek lou. Dasar tak punya kerjaan !".
"Biarin say. Yg penting aku tak segila di kau ?".
"Ya wes. Aeyu, sono pergi. Ganggu aja " konthet ngambek, dikit.
"Da cbol. Sampai ketemu? " jentik tak berBH itu pun ngilang gitu aja.
                            Konthet tak peduli.
"Iat. Ae pasti bisa. Iat ?" konthet terus usaha naik.
                            Twink twink twink...

"Konthet... " gelembung cuara berdengar.
       Konthet terdiam, dikit. Ia lenga lengo bingung. Suoro dengungan berkebung di atas air.
"Konthet. tunggu bentar. Ko pasti bisa berkelana jau. Tunggu waktu siklus " jelas si biang demam berdara di atas.
"Sapai kapan. Bosan !".
"Setela kau dapetkan 9B. Kao akan jadi pompong. Tinggal tunggu sasaat 24jam de. Ko siap jadi koyo aqu ".
      Konthet pun lemes. Ia capek. Konthet lalu neluncul dlosor jatu.
      Di dasar kaleng konthet pun berleha2 menunggu. Ia sendiri benarnya tak paham. Tak salahka di coba.

     Semua beruba jadi gelap. Konthet mengelembung. Sebesar kaleng. Pantatnya yg konthet kebanggaan itu sirna suda.
           Konthet terguga.
"Pantatku, pantatku, end pantatku, mana? " konthet panik.
     Konthet trus mengelembung. Danao kaleng tempat tinggalnya. Ora di jagang, Goleng.
     Konthet lalu gelundung2. Konthet pingsan bingung.

         Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt...

    Mata terpeja. Konthet sadar. Sekarang ia suda cantik. Konthet sekarang jadi nyamuk perkasa. Hergules nyamuk.
   Ia dengan riang terbang kesana kemari. Perut berguncang. Ayam di pandangan. Santap. Habis. Sapi panggang. Serbu. Hisap aja. Kenyang.
   Konthet capek ia rehat. Duduk di taman semak2.
"Jadi seperti inilah dunia. Promosi jabatan menyenangkan. Ha segar... ".
                       Brod kotot, Curr....
"Itu apa ?" konthet terguga. Matanya melirik2 tajam. Setajam silet.
"Wa... santapan surga !" konthet melihat perawan manusia sedang bermain air sambil duduk. Selang airnya tak di pegang. Tapi keluarnya sunggu deras.
"Makan !" konthet sumringa. Ia terbang ringan dan menusukan kesasaran. Di samping selang bocor.
         Brita duka. Konthet nyamuk tlah meninggal. Britanya tak banyak. Si cewek masuk RS. Anuh sekarang panjang ?.

Maknyus

end

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More