Jumat, 01 Juli 2011

salah kemping

   malam pergi, siang datang, mentari nongol, waktu berjalan. Acara kemping geng Bejegil dari sma Panen jaya hari ini resmi di mulai.

   Di halte bis kota, para anggota geng semua suda pada siap berangkat.

   "Go !, apa semua suda kumpul ?" tanya Mitha yang baru datang dan Mitha adalah satu2 nya anggota cewek di gengnya.
   "Suda !. Cuma tinggal satu mayat saja yang baru terlihat batang hidungnya" jawab Godar santai.
   "Siapa ?".
  "Tuh !" Godar menunjuk muka Mitha dengan bibir manyun.
   "Oh aku ?" Mitha legowo. "Kau pikir aku ini lucu ha... ".
  "Memang !".
    "Sialan kalian ?" Mitha tersenyum oleh pujian Godar dan tak lupa tangannya di kepal2.
         "Hai kalian mau tak bunuh boleh tidak !" Tres pino menyela tak permisi.
   "Silakan kalau berani ?" Tantang Mitha dengan mengancungkan dua jarinya.
Tres pino langsung menutup mulut. Mitha ternyata lebih galak dari bisanya.

   Sesosok angkot yang di tunggu2 geng Bejegil akirnya datang juga.
Dor... dor... dor suara klakson yang mungkin baru di renofasi itu terdengar nyaring. Angkot warna kuning itu pun berhenti di depan halte dengan tulisan trayek 212 yang mentereng di depan kaca.
"Bagi para penumpang baru, silakan masuk " sambut pak sopir dengan senyum ramah nya.

   Mitha dan gengnya kemudian masuk itu. Angkot pun berjalan.
Nadim yang duduk di depan membranikan diri bertanya. "Sepurane pak, angkot ini Kiro2 Pemberhentiane dimana !".
   "Terminal Gareng dek " demikian jawaban pak sopir.
    "Oh begitu !".
 "Kira2 kau akan turun di mana ?".
  "Kemping pak, kemping pak !" sahut Wiro yang duduk dekat pintu.
  "Kalian satu rombongan ".
  "Betul pak. Pokok'e kemping pak, kempina pak !" Wiro lagi2 nyahut.
  "Kalian ini akan turun di mana ?".
  "Kemping pak, kemping pak " jawaban masih sama.
  Karna jawaban yang satu ini nggak jelas pak sopir pun diam. Pak sopir lalu menengok ke belakang lewat spion tengah. Terlihat semua pada sibuk mengoreksi isi tasnya. Pak sopir lalu menengok kesampin. Nadim suda molor.
   "Ya sudalah kita lihat saja nanti ".

     Waktu beranjak. Angkot yang membawah geng bejegil berhenti.
   "Suda sampai. Trimah kasih ".
Setelah Wiro en kawan2 turun. Angkot itu langsung mempret dengan suara bomnya.
mereka pun nyadar. di pemakaman ?.
   "Wiro gimana ini ?" tanya Raho salah seorang anggota pada ketua.
  "Apa ?" Wiro dengan muka tak berdosanya.
   "Tempat ini bukan tujuan kita tau. Apa kau suda bilang kemana kita pergi !".
  Wiro terkeke. "Lupa ?!".
   "Apa bener kita akan kemping ?" Mitha menggerutu.
  "Entalah, yang ku tau kita akan kemping gitu " sahut Wiro.
  "Siapa yang jadi pimpinannya " Mitha marah.
Serentak semua menunjuk Wiro.
  "Nadim bukankah kau pimpinanya ".
  "Sorry, untuk acara kemping Wiro yang jadi ketuanya ".
    "Itu yang di katakan mereka " Wiro jawab aja.   "Hanya karna aku telat datang. Kalian memutuskan sendiri. Kalian... !" Mitha rambutnya berasap.
Godar meniupkan asap kopi di belakang Mitha.
  "Sudalah sekarang kita pikirkan kemana kita melanjutkan " Raho mencoba menenankan keadadan.
   "kalian2 gila... !" Mitha berteriak.
   "Terima kasih " sahut Wiro.
Hal itu di sambut dengan aplus oleh anggota yang lain. Kecuali Mitha. Raho juga ikut2an.
  "Sudalah kita pergi saja kemping di tempa magangku " Nadim menawarkan solusi.
  "Oke setuju " lagi2 serentak. Kecuali Mitha.
  "Kemping kemana ?" Mitha tanya.
  "Di studio planetarium ? Mau ikut nggak ".
Mitha mengambil napas. "Oke ".
   "Les go ayo ".
Semuanya pun bergerak ke halte bus terdekat.

      Sebuah bis warna orange berhenti. Geng Bejegil masuk satu persatu. Di dalam sepi penumpang dan hanya beberapa orang terlihat. Bis berjalan.
Semua berpencar cari duduk yang nyaman.

  "Iyap para penumpang baru karcisnya " kata kondektur nya.
   "Seperti biasa pak " jawab Nadim.
   "Oh kau Nadim ".
  "Hai kalian. Bayar sendiri2 " kata Nadim lalu nengok ke belakang.
  "Iya kemping " Wiro komentar.

      Kondektor kemudian berkeliling menebarkan karcis ke yang lain.

    Perjalanan semilir sejuk. Geng Bejegil ketiduran. Singkat waktu. Bis sampai di tempat.
  "Nadim suda sampai " kondektor membangunkanya.
  "Bangun... " Nadim berteriak membangunkan.
Satu persatu geng Bejegil pun bangun. Dengan mata mengantuk ke 7 manusia ini pun turun.
Di trotoar jalan Mitha membelalakan mata. Mitha langsung beraksi memukul kepala teman2nya satu persatu.
  "Nadim kenapa kesini ".
  "Studio planetarium, suda sampai. My is the best magang ".

  "RSJ Pla end tarium " Mitha bicara terlihat ototnya.
  "Sabar2, mau permen !" Tres pino menawari.
  "Dasar kalian orang2 gila, saraf dan apa itu namanya lagi. Menyebalkan... ".
  "2o persen kita memang gila iya kan " Godar bingung.
  "90 persen aku ini bodoh, mungkin ?" Wiro cuek.
  "50 persen aku yang paling hebat. Karna bisa bawah kalian sampai tujuan. kemping !" Nadim bangga.
  "75 persen, kalau aku tidak tau. Gila atau bodoh, mungkin sarap ?" jawab Tres pino.
  "Kalau aku tidak tau berapa persen masalah ini jadinya " ujar Raho.
  "100 persen kalian menyebalkan ha !".

   Sementara itu Noldin anggota yang baru masuk kemarin. Tiba pergi menjau dan meninggalkan ranselnya di tengah kerumunan.

         Bom !!!. Ransel itu meledak di tengah2 Nadim cs yang sedang bertengkar mulut.
  "Matilah kalian yang dari tadi banyak omong kosong tampa tujuan ".

    Tiba2 langit menjadi gelap dan terdengar suara.
  "Awas kau Noldin. Akan ku jemput kau nanti ".......

  "Capek. Mami selamat tidur !" Mitha dalam keadaan muka hangus masih bisa ngomong.

                    Geng Bejegil K,O

   - muda2 han ini bisa jadi pelajaran kalian untuk menyatukan hati dan tak perlu bertengkan lagi wahai penerusku -

dari suara perut. Komandan pertama geng Bejegil.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More