Jumat, 01 Juli 2011

judul extrim

    Di depan sma panen jaya. 3 siswa berjejeran pulang dari sekolah.

   "Sen !. kapan nopel mu itu terbit " tanya Nilo pada Arsen si cowok yang suka menarik jambulnya itu ke atas. "Menurut penerbil. Besok suda mulai beredar di toko2 buku ".
   "E sen, apa judulnya " sloro Galang.
   "Ye... suda telat nanya sakarang ?" ketus Nilo.
   "Aku tanya Arsen bukan kau japrak !".
   "Bejegil !".
   "Oya judulnya _Di balik dunia cermin_ " jawab Arsen masih dengan jambulnya.

   "Bukan nya judulnya extrim " Nilo tanya.
   "_Judul extrim_ belum ku selesaikan. Ini nopelku yang satunya ".
  "Oh. Kapan terbitnya, ceritanya seperti apa ?" lanjut Nilo.
  "Temanya mengenai dua orang yang terjebak di dalam dunia cermin ".
  "Cukup lucu " analisa soknya Galang.
  "Emang kau tau ceritanya kayak apa "timpal Nilo.
   "Enggak !".
   "Ye... ".
   "Mau tau Sebaiknya kau beli aja nopelnya nanti ".
   "Promosi ni ye... !" ujar seseorang yang terdengar di belakang mereka.
  Arsen pun tersenyum sendiri. Galang kemudian menengok ke belakang, ia terkaget. Erin ada di belakang.
  "Hay cewek !" rayu Nilo pada Erin yang entah sejak kapan di belakang.
                "Hay Erin ".
  "Sen memang kau saja yang punya nopel. Aku juga punya dan suda ku kirimkan pada penerbit. Dan mereka bilang nopelku ini cukup menarik dan akan di terbitkan bulan depan !" papar Erin bangga.
  "Wa asyik dong ceritanya gimana, judulnya apa ?" sahut Nilo.
  "Judulnya _Kandang Bumi_. Ceritanya seorang cewek yang di keributin... ".
  "Lalat !" potong Galang asal.
  "shut ap" sentaknya.
  Galang meringis.
  "Kalau mau tau ceritanya beli aja nopelnya nanti ".
  "Cari di mana ?. Nopel nya kan belom terbit " Galang bingung.
  "Hi... " Erin menarik napas, ia ingin sekali memukul Galang, menyebalkan.
  "Nil kau sendiri tidak ikut buat nopel. Ya paling tidak ikut menyemarakan " ujar Arsen.
   "Kalau cerpen aku si punya banyak, tapi kalau nopel males buatnya !".
  "Bagus tu. Pilih dan kumpulkan semua cerpen terbaik mu. Siapa tau aja ada penerbit yang tertarik. Sekedar untuk menyemarakan perbukuan nasional !" sambut Arsen semangat.
  "Boleh juga. Sepertinya aku tau harus berbuat apa !. Cerpenku akan ku pilah dan ku bagi tiga bagian ".
  "Ye meria ?" Galang sesukannya.
  "Bagian pertama akan ku beri judul _dunia tidak mungkin_, ceritanya tentang sesuatu yang mungkin tidak terjadi di dunia ini. Bagian kedua tentang dunia percintaan dan judulnya _pesona cinta kasih_. Ketiga berjudul _cara hidup di alam_. Untuk cerpen ini semua ceritanya berhubungan dengan alam ".
  "Sebanyak ituka, kenapa nggak bilang2 " lanjut Arsen.
   "Sen Nilo kan belom bilang seberapa banyak. Semangat amat dengernya " sela Galang.
   Arsen gantian meringis.
  "A uda ?. Dah semua " Erin tiba2 memisakan diri grombolan. Entah ia mau kemana ?.
  "Nil emang berapa ?".
  "Entalah. Pokoknya Setiap ada mud ku tulis !".
  "Stop !. Uda ceritanya. Dah kawan " Galang juga ikut2an buyar. Entah mau kemana dia.
  "Ya sudalah Sen sampai jumpa !" Nilo pun ikut2an.
  "A sendiri lagi. Mana lewat makam mbah Swokx lagi " Arsen mengaruk kepala. "Sudalah. Da pembaca !!!".

                                                                              End

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More