Jumat, 01 Juli 2011

dunia nggak boleh berakir

    Ceritanya di dekat pasar kota. Seorang pemuda bernama Anto. Pemuda itu adalah seorang pencuri kambuan. Di dunia hitam, ia di kenal sebagai pencuri lucky lock ?. Sejak kejadian waktu itu.


     Pencurian terbesar yang perna di lakukannya adalah, ia perna terang2an mencuri pisang di markas gengster terbesar di negeri ini. Dalam pelarian membawah pisang itu, ia tak kurang di hadang oleh lima ratus anggota gengster bersenjata lengkap.
Dewi fortuna hinggap padanya, ia bisa meloloskan diri dari kepungan para gengster tersebut.
  Dan selama tiga tahun ini para gengster itu masih terus memburunya hanya karna sebuah pisang.

   Hari ini hari yang sama seperti tiga tahun lalu.
Sebuah toko kelontong penuh dengan pembeli. Mata Anto mengincar sebuah kotak amal di toko itu.
Orang2 berseliweran keluar masuk pasar tepat di samping toko klontong tersebut.
   Detik2 berlalu. Waktu tak bisa berhenti. Anto mendekat dengan gaya seorang pelanggan. Ia masuk kedalam toko tersebut. Dan tak banyak pikir, ia langsung menyikat itu kotak.
   Ketrampilan yang di pragakan Anto terdekteksi oleh sang pemilik toko. Si pemilik itu pun berteriak. Seribu mata langsung terbelalak memandang Anto.
Kaki masih di kenakan, Anto langsung kabur, kaki seribu. Orang2 yang jadi saksi tak pelak langsung memburu Anto.
   Di suasana mencekat itu Anto menerobos sebuah rumah mewah dan bersembunyi di bagasinya. Dan rumah itu ternyata tak berpenghuni.
   Para pengejar yang jumlahnya ratusan orang itu tau di mana Anto bersembunyi. Massa pun lalu mempersiapkan batu, besi, pedang, kayu, peralatan mesim, bom molotop, trek, bis, pesawat, kapal, ufo sampai bikini seperti di film Bay watch untuk memburu Anto.
   Penyergapan di mulai. Massa langsung menyerang rumah tersebut.
Rumah itu pun di buat lulu lantak oleh massa.
Selesai dari penghancuran itu. Semua massa pergi meninggal kan rumah itu begitu saja dalam keadaan pora poranda.
    Lalu salah seorang dari massa itu berteriak. "hai pencuri kotak amal terima kasih ya... ".
Anto muncul dari bagasi, ia bengong heran. Sepertinya orang2 tersebut tau di mana Anto bersembunyi. Tapi kenapa malah rumahnya yang di hancurkan. Bukan Anto yang ada di bagasi. Anto bingung sendiri ?
Keesokan harinya.

   Anto mengulangi lagi keterampilannya. Kali ini, ia beraksi di daerah komplek pertokoan yang jaraknya tak begitu jau dari TKP kemarin.
    Seorang yang berjas hitam sedang melihat2 di sebuah toko. Orang itu membawah tas koper yang di perkirakan berisikan uang milyaran oleh Anto. Dan saat ini tas koper tersebut sedang di incar Anto.
  Berikutnya. Suasana begitu kondusip, mendukung untuk beraksi. Orang yang membawah koper tersebut terus di ikuti Anto kemana dia bergerak.

   Beberapa saat.
   Kesempatan pun tiba. Anto lansung menyambar koper tersebut.
Seketika terikan mengema dari si pemilik koper. Seperti kemarin Anto langsung kalang kabut. Massa pun bergemuru memburu Anto.
   Anto terus berlari, Ia pun lalu bersembunyi di belakang sebuah mobil mercedes bent. Dan tampa pikir lagi, massa yang tau di mana Anto bersembunyi. Massa pun lansung melulu lantakan mobil tersebut.

  Anto berdiri ia seperti tidak ingin pergi dari tkp. Mobil telah rusak berat. Anto bengong.
  "Terima kasih ya atas bantuannya lagi. O ya jangan sungkan buat ulah lagi ".
Anto bener tak habis pikir kenapa ini terjadi lagi. Anto terpaku di tempat.

   Sesaat kemudian sang pemilik mobil datang. Ia marah2 dan mengumpat serapa. Massa yg suda bubar itu berkumpul lagi.
  "Dia itu malingnya, hajar !" teriak salah seorang.
Anto tergagap, ia ketakutan. Tangganya di kalung kan di atas kepala. Anto terduduk.
    "Hajar... ! ".
  Di tunggu beberapa saat. Anto sama sekali tak terjama, ia tak di apa2in. Saat mata Anto terbuka. Anto menyaksikan si pemilik mobil itu di kerubutin massa dan di hajar babak belur.
Pemilik mobil terkapar di jalan. Seseorang lalu menghampiri Anto.
   "Terima kasih ya. Terima kasih banget bantuannya sekali lagi. kami puas ?".
  "Apa maksut kalian " akirnya Anto bicara.
  "Orang ini adalah seorang koruptor dan suda sepatutnya di hajar massa. Rumah kemarin itu adalah salah satunya dari hasil koruptor. Mobil ini juga hasil koruptor ".
  "Lalu kenapa kalian tidak langsung saja hancurkan seperti ini dari dulu !".
  "Itu semua ada alasannya " kata orang tersebut.
   "Alasanya ".
   "Kalau langsung di hajar. Kan bisa dapat masalah besar karna memukul orang. Terutamah orang2 seperti mereka. Dan itu berbeda kalau jadi korban salah pukul ".
   "Bukannya itu sama " sahut Anto.
  "Sama tapi beda. Para penjahat negeri ini walau suda terbukti di mata rakyat sebagai seorang koruptor. Mereka ini masih belum terjama hukum. Jadi kalau memukul secara langsung hukumannya berat, tapi untuk yang kami lakukan saat ini itu hukumanya ringan / bakan tidak di hukum. Kan kami punya anda ".
   "Aku kenapa ".
  "Kami bisa jadikan hal ini sebagai kejadian salah sasaran. Dan kemukinan selama lebih besar gitu " kata si  koordinator aksi tersebut. "Oya kami pamit dan terima kasih bantuannya ".

   Anto tak habis pikir, ia merinding terhadap semua ini. "Ya Tuhan. Tobat... ?".

    Anto kabur. Uang sekoper di hamburkan di jalan begitu saja.

Anto Anto Anto

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More