Sabtu, 16 Juli 2011

The lost Herbal city : Atas tiang

   kota Herbal adalah kota megapolis masa kini yang luar bisa meganya. Kota Herbal ini menggabungkan antara hutan rimba yang tertata rapi dan gedung2 berseni fantasi.
  Di jalan Prasejara. Di jalan itu Aska Windkel seorang gadis yang lumayan cantik, tomboy dan berpenampilan selayaknya seorang rocker itu. Sedang berjalan santai sambil mendengarkan musik dari Ekomus. Sebuah alat masa kini yang mengunakan listrik tubuh manusia sebagai energi pengerak dan di tempatkan di telinga. Mirip earphone tampa kabel.
   Masih di jalan itu. Aska sedang berjalan santai di siang ini. Tiba2 Raco Roberow muncul dan menabraknya dari belakang.
Aska tergopo2, hampir tersungkur.
"Sorry... maaf !" triak Raco Roberow, ia pun lari kembali. Seperti sedang lagi di kejar sesuatu.
"Raco. sialan kau !" triaknya. "Akan ku hajar dia nanti. Awas saja ?hu ".
Aska kemudian minggir ke tepi jalan, ia mengibas2 bajunya.

   Tet tretet the tet dut. sebuah suara terdengar.
Aska tau itu suara apa. Aska pun kemudian mengelus2 pinggulnya yang besar en sexi itu. Sesosok makhluk hologram berbentuk monster lendir hijau muncul di hadapannya.
   "Colenax. Buka !" printahnya pada makhluk hologram yang telah menemaninya sejak kecil itu.
"Siap bos !. Bos ada panggilan dari Chewi Monbal. Bos di tunggu segera di restoran 'Atas tiang'. Segera !".
"Ada yang lain ".
"Ada !. pesan yang kedua. Voice now ".
"Buka !".
"Mak lampir ke siangan cepat kesini... !".
"iya, dasar perut karet !. Sampaikan itu padanya. Aku segera kesana !. Send to ".
"Siap bos ".
  Colenax kemudian menghilang sesaat setelah Aska Windkel kembali mengelus2 pinggulnya.
Aska bersiap, ia pun berpose gaya ninja sedang berdiri. Sebuah cahaya biru muncul dari kakinya. Cahaya itu lalu menyelubung ke seluru kaki.
  Aska pun melompat tinggi ke udara. 2, 3 gedung di laluinya. Ia pun sampai di gedung Radio kota yang jaraknya cukup dekat dengan restoran 'Atas tiang'.
   Di atas gedung itu. Aska memandang restoran tersebut. Sebuah jendela terbuka.
"Em... bagus !. Sepertinya lebarnya pas untuk masuk sekali loncat !".
Aska bersiap. Dan ia pun langsung meloncat ke arah jendela restoran. Bersamaan Aska akan masuk lewat jendela itu. Jendela tersebut tiba2 tertutup sendiri. Tak pelak Aska langsung menghantam itu jendela dengan keras.
   para pengunjung restoran seketika berpaling ke jendela kaca yang di tabrak Aska.
"A sial !" triaknya.
  Dalam keadaan menempel di jendela, ia sempat diri mengelus2 kepalanya yang terbentur itu.
  Jendela yang di tabrak Aska kembali terbuka. Dua orang pelayan restoran kemudian menarik Aska masuk.
Chewi hanya duduk diam di tempat tampa peduli pada keadaan sahabatnya.
   Setela di tarik ke dalam. Aska berjalan tergopo sendiri ke tempat Chewi duduk. Bersamaan itu pesanan Chewi datang. Sapi panggang guling spesial napas naga.

"A sial aku hari ini. Barusan di tabrak Raco !. Sekarang ke jedot jendela. Sebeeel !" grutunya sambil duduk.
Chewi tak peduli, ia lebih asyik menyantap pesananya.
"Bagai mana. Apa kau suda menyusunnya ?" tanya Chewi.
"Tanyain kek. Keadaan ku ini. Kenapa si " Aska mengelu2 tangannya dan sedikit merapikan bajunya.
"iya !. Gimana dengan makalanya ".
"Uda selesai. Puas !".
Chewi cemberut. "Gitu ajah ngambek ?".
"Sebeeel ?".
  Dengan tangan cantiknya. Chewi mencabut itu kepala sapi guling. Ia lalu mengambil urat sapi punggunnya. Chewi menikmati makan siangnya.
"Lalu kau sendiri apa suda dapat bahan berita minggu ini !".
"Belum !".
"Besok suda deatline. Lusa suda harus di kumpulkan. Kenapa belum ?".
"Santai aja kali !" Chewi sangat menikmati urat tersebut. Chewi menjilat2 jarinya.
Hu... Aska mengambil napas.
"Aku suda tau. Apa yang aku harus lakukan. Sore ini akan ada pembukaan Liga ".
persilatan dan ada beberapa peserta dari sekolah kita. Aku akan liput liga itu ?".
"Tersera kaulah ".
"Oke!. Begitu aja " Chewi senang.
"Wi kita ke tempat kerjanya Balon ya ?" ajak Aska.
"Mau ketemu sama Raco " tebaknya mengoda.
"Salah satunya !" Aska mengepal2 tangannya.
"Oke !. Sekalian mewancarai Balon, iakan ikut turnamen itu. Ayo berangkat !".
Aska mengerutkan dahinya. "Siapa yang mau menghabiskan sisa makananmu ini ha ?" Aska menyeringae.
"Aku !".
   Chewi tersenyum manis. Ia kemudian menghirup napas dalam2 dengan tangan di taruh di kedua pinggang. Chewi lalu membuka mulutnya lebar2 melar. Dengan cara seperti penghisap debu. Sapi guling seberat 2ton itu di lahapnya tampa menyisakan kuanya sedikit pun.
  Seketika itu juga perut Chewi langsung menggembong. Chewi lalu beraksi menggoyang2kan perutnya sebentar.
   Ia lalu kembali membuka mulut kembali. Dari mulutnya itu Chewi mengeluarkan kembali bongkahan tulang belulang sapi yang baru di makannya. Chewi melepekan tulang itu ke piring saji.

  "Hi... !" Aska agak sedikit zizae. Walau ia suda cukup sering melihat porsi makanan sahabatnya itu. Tapi ini pertama kalinya porsinya sebesar ini. Dan cara makannya juga ini pertama x ia melihatnya.
    Chewi kembali mengoyang2kan perutnya. Secara perlahan perutnya yang super buncit itu kembali langsing seperti semula. Sexi.

"Hi dasar perut karet !" cecar Aska.
Chewi kemudian merapikan gaun putihnya yang seperti gaun bidadari itu. "Ayo brankat !".
Aska ia saja.
"Tunggu sebentar ".
Chewi berhenti, ia lalu mengelus2 jari klingking kanannya. Sesosok kupu2 hologram muncul di depannya.
"Iya sayang !".
"Nariel. Kirim voice now ke mama. Ma... hari ini aku telat. Tak perlu menunggu. Brangkat aja dulu. Nanti aku menyusul !. Send to. sekarang !".
"Oke sayang ".
Chewi kembali mengelus2 jari klingkingnya dan kupu2 hologram itu pun menghilang.
Chewi dan Aska lalu berjalan menujuh ke lip udara. Dari lip itu mereka berdua turun ke bawah. Mobil kayu flingstonenya Chewi pun suda siap di bawah. Keduanya lalu masuk ke mobil. Mereka berdua kemudian pergi dari restoran 'Atas tiang' ini.

  Setela mereka pergi dari tempat ini. Raco Roberow  muncul, ia lagi bertempur dengan Areva Nivian. Seorang cewek yang baru di jailinya.
"Robot Diel level tiga. Persiapan selesai!. Serang ".
Robot Avatar Angg dan robot Dany pantom lansung menyerang Raco.
"Areva sorry..." triaknya. Ia capek suda menghadapi terlalu banyak robot2 milik Areva.
"Tak ada ampun. Serang " ketusnya.
  Raco kabur lagi. Dari bawah restroran 'Atas tiang' ini.
"Jangan kabur kau !".
  Areva kembali mengejar Raco dengan scouter jezz. Sebuah alat kursi grapitasi untuk kenyamanan menikmati pemandangan.
  Scouter jezz yang suda di modifikasi Areva mampu berjalan cepat secepat mobil grapitasi terbaru.
"Tunggu... Berhenti kau... " suaranya masih terdengar. Dari bawah restoran 'Atas tiang' ini.

"Suda biasa. Pasti Raco bikin ulah lagi " ujar Balon.
   Balon lalu membawah masuk dua kardus buah Zelimed ke gudang restoran 'Atas tiang' dari kios buah di tempat kerjanya.
   Buah Zelimed adalah buah langka asli dari kota Herbal yang telah berhasil di kembangkan di kiosnya. Buah Zelimed. Buah yang berlapis tujuh buah. Masing2 dari lapisan memiliki warna sendiri dan rasa yang berbeda2. Dan besar buah Zelimed itu sebesar buah semangka.
  Keluar dari gudang restoran 'Atas tiang' sebuah suara terdengar di telinga Balon.
"Sang legenda. satria Naga bumi dari gunung keponakan iblis. Ternyata kau ada di sini. Ini mengasikan. Ku tunggu kau di turnamen ! Ha... ".
"Itu tadi ?. Siapa yang ngomong ya !. Hi ".
  Balon lalu pergi dari situ dengan mobil dinasnya. Balon tersenyum.

                                  end

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More