Minggu, 17 Januari 2010

hajat mendesak

Kau tau ?. Kemarin itu aku berjuang sendiri menembus barikade kawat berduri api yang di pasang. Entah...oleh siapa di depan toilet umum. Padahal dalam jarak seribu meter dari tempat ini itu nggak ada toilet lain.
"Sial... anu ku nggak tahan ".
Derita dan waktu ku mepet. Aku pun berpikir keras. Sekeras dadanya perawan yang anunya ? mungkin lagi berdiri.
Akirnya dengan pikiran seadanya. Ku buka saja celana dan akan ku lepaskan. Tiba-tiba pintu toilet terbuka sendiri. Tak peduli dengan barikade kawat berduri api. Ku tancap gas dan langsung ku terjang masuk. Rasa senang, tegang dan riang terpancar di wajah ku.
"Akirnya keluar juga, aaa... ".
Di depan ku seorang cewek cantik, sexsi end semelohay itu berdiri tegak. Cewek itu nggak pakai selembar benang pun di tubuhnya.
Anuku maksimal super tegang?. "Asyik ".
Tampah di komando, ku lepaskan saja di depannya. Cewek itu bengong, heran dan aku terus melakukan kegiatan ku sampai selesai. Setela ku selesaikan, cewek itu tiba-tiba pingsan. Tak pikir panjang ku tangkap tubuh cewek itu. Dari bibir seksinya, cewek itu tersenyum. Aku pun meringis.
"Ha... celana dalam ku belum ku naikan ". Aku linglung sesaat.
Pikiran jorok, gatel dan belum di cuci mengiang di kepala ku.

"Apa yang terjadi ? ".
? ? ? ? ? ? ?

Dengan gairah di otak ku, ku lepas baju ku yang tersisa sekalian. Dan tiba-tiba dia berdiri. Cewek itu ngeluyur gitu saja, tampa busana. Di sini aku tersenyum sendiri.
Semenit berlalu. Nurani ku kembali, ku malu banget.

Meteor, pesawat, kapal, mobil, misil, peluru, geranat, martil, batu, ufo sampai bikini perawan yang belum di cuci setahun pun sepertinya mau menggebukin aku.
Ku rasa aku malu?. Mau

" Ampun ! ". The

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More