Sabtu, 08 Oktober 2011

Fosibel hole

   Mata masih mengantuk di saat Dikta sedang mengetuk2 pintu kamar Gerin. Gerin seorang pemuda yg agak krempeng itu pun tergopo2 membuka pintu.

"Mas suda siang itu ?".
"Oh iya " Gerin mendongak dan berpaling ke jendela dengan mata agak rapat.
"Mas di tungguin Sadi itu di luar !".
Sambil menguap. "Iya bentar ?" ucapnya malas.
Agak sedikit cemberut Dikta pun meninggalkan abangnya itu.

30 menit.
Gerin keluar dari kamarnya. Ia pun ingat, Sadi sedang nungguin. Gerin buru2 keluar.
"Mana dia ?".
"Suda pergi. Kelamaan nunggu !" suara Dikta mengema dari dapur.
"Ya uda ?" Gerin mengaruk kepalanya.
"Dik... Abang brangkat dulu ya ".
"Sana pergi !" jawabnya dengan lantang.
Sepeda ontel di keluarkannya dari dalam rumah. Gerin pun mengayunya ke tempat kerja.

Di jalan. Sebuah kecelakaan terjadi. Polisi dan warga setempat mengerubungi Tkp. Gerin yg kebetulan lewat ikut berhenti menyaksikan.
"Apa yg terjadi pak ?" tanya Gerin pada seorang pak tua.
"Anu sebuah mobil tiba2 menabrak kereta !" katanya
"Mobil di tabrak kereta ?".
"Bukan !. Anu keretanya itu berjalan seperti biasa. Lah tiba2 mobilnya itu muncul dan langsung nyelonong begitu. Pada hal suda di triakin banyak orang. Suru berhenti. Mobilnya tetep jalan sendiri ".
"Oh gitu ya pak ?. Trima kasih, permisi ".
"Pareng !".
Gerin melanjutkan jalannya.


Di perempatan lampu merah.
"Koran... Koran2. Seorang bayi perempuan di temukan tergantung di atas menara sutet dalam keadaan hidup !" suara seorang remaja penjual koran.

Gerin heran. Lampu pun beruba jadi hijau. Mobil2 mulai kembali berjalan. Gerin kembali mengayu lagi sepedanya. Di depan sebuah toserba. Gerin berhenti.
"Gerin cepat kesini !" sebuah suara bekumandang di telinga.

Gerin lalu menuntun sepedanya memasuki pintu samping toserba.
Di depan loker pegawai. Gerin kemudian membuka lokernya. Dan Gerin pun menghilang.

Laboratorium Stone G. Sebuah laboratorium yg berada di dunia antah brantah.
"Akirnya kau datang juga. Kemana aja si 3 hari ini " crocos Siva.
Gerin cuek aja. "Sad ada info apa ".
"Serangkaian fosibel hole tlah terbuka. Baru2 ini aja sebuah mobil dan seorang anak berpinda dari tempatnya semula. Lubang ini harus segera di tutup !".
"Caranya !".
Sadi diam, ia nggak tau. Gerin lalu menoleh ke teman2nya yg lain di situ. Semuanya bergeleng tak tau !.
"Ada ponegramer dari Dikta !" ujar Siva.
"Gunakan batu Alius dan gunakan juga mesin waktu Holegr untuk sampai di titik pusat infosibel hole. Dan frekuensi harus di ruba dengan mengunakan frekuensi giga !" ujar Dikta langsung.
"Bagai mana kau bisa tau ?" sambut Gerin.
"Itu tak penting. Harus ada orang yg bisa melakukannya. Orang yg berkemampuan !" tit ponegramer terputus.
Gerin pun berpikir kira2 siapa yg akan dapatkan tugas ini. Mengunakan mesin waktu Holegr sangatlah berbahaya. Dan
"Batu Alius itu, batu apa ?".
Sadi mengelengkan kepalanya.
"Siva hubungi Dikta balik " printa Gerin.
"Siap !. Apa perlu menghubungi Propesor Janoko dan memberitau masala ini juga ".
"Oke ".


"Dikta apa itu batu Alius " tanyanya.
"Tanyakan itu pada pada Propesor Janoko. Dia tau tentang batu Alius ".
"Bagai mana kau bisa tau tentang batu Alius itu ?" ulangnya.
"Nanti saja dan jangan hubungi aku. Nanggung lagi masak ?".
Hubungan suara pun terputus.
Dalam hitungan menit. Propesor Janoko pun datang. Dari pemberitauan Siva. Propesor Janoko tau semua tentang kejadian hari ini.

"Senang bertemu propesor lagi !" basa basinya.
Propesor Janoko tak merespon.
"Propesor masala ini harus segera di atasi. Sebelum semakin meresakan masarakat !" ujar Sadi.
"Aku tau tapi tampa batu Alius. Fosibel hole itu tak akan bisa di hentikan ".
"Prop !, apa itu batu Alius dan di mana kita bisa mendapatkan batu Alius itu !" tamba Gerin.
"Itu adalah batu yg di temukan oleh orang yg membuat awal mesim waktu Holegr. Batu itu adalah energi utama mesin tersebut ".
"Apa kita bisa mengunakan batu di mesin itu Prop !" tanya Sadi.
"Kalau batu itu di gunakan. Mesinnya tak akan berpungsi. Kita harus gunakan batu Alius yg lain !".
"Gimana kita bisa dapatkan batu itu ".
Propesor Janoko berpikir sejenak. "O iya. Aku akan menghubungi temanku. Mungkin dia bisa membantu mendapatkan batu Alius. Dia itu adalah kepala sekolah Sma panen jaya. Gerin ikut aku !".
"Siap !".
Propesor janoko dan Gerin pun menghilang.

Sma panen jaya.
Di kantor kepala sekolah. Propesor Janoko dan Gerin pun tiba di tempat.
"Apa kabar sobat " ucapnya sambil memakai kacamata hitamnya. "Akirnya kau datang juga. Ini mengenai batu Alius itu kan !" sambut Kepsek Panen jayanto.

"Rupanya kau suda mengerti apa maksut kami " Propesor tersenyum.
"Salah seorang siswa ku memiliki batu Alius itu. Tunggulah sebentar aku akan panggilkan dia !".

Kepsek lalu mengangkat telpon di mejanya.
"Otpic kau ke kantor sekarang dan bawah batu Alius juga ".
Telpon kembali di letakan di tempat semula.
Semenit pun berlalu. Otpic datang ke kantor.
"Iya. Ini pak batu Aliusnya " Otpic pun menyerakan batu Alius yg berbentuk seperti berlian putih dan bercahaya tengannya.
"Trima kasih teman. Permisi ".
Propesor Janoko dan Gerin pun kemudian menghilang.
"Pak kepsek. Apa mereka tau cara mengunakan batu itu dan untuk apa ?".
Kepala sekolah hanya tertawa membayangkan. Otpic manyun.

Di Laboratorium Stone G. Propesor dengan di bantu anggota yg lain. Mempersiapkan proyek penghentian fosibel hole tersebut. Mesin waktu Holegr pun di siapkan.
Persiapan selesai.
Sesaat kemudian propesor ingat. Ia tak tau bagai mana mengunakan batu itu. Dan siapa yg akan menjalankan tugas ini.

Gerin. Sadi. Siva. Dikta atau anggota yg lain.
Ataukan salah seorang murid Sma panen jaya yg sebagaiannya memiliki kemampuan...

End

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More