Jumat, 28 Januari 2011

Otak kosong?


Tiga jam Agos menunggu di taman Rimba. Sebuah taman yang di tunggui berbagai banyak makluk Animasi.
Di taman ini Agos duduk di sudut taman di dekat sebuah bangunan. Agos duduk santai, agak cemas dan beberapa kali dia di colek2, gemes oleh makluk di situ.
Di taman ini bener2 ramai basanya hari ini Shrek akan menika dengan sang Putri Viona. Tak pedulikan acara kemeriaan ini. Agos terus menunggu !.
"Kemana si buaya kering itu. Lama amat !" Agos menunggu dan mengerutu.
Malam menjelang. Yang di tunggu tak datang. "Setan kau !" teriaknya. "Riody...".
Agos pergi dari taman itu. Suasana suda sangat sepi. Hatinya dongkol, ia ingin sekali menghajar Riody yang tak tepati janji.

Ke esokan harinya. Di hutan Belantara.
Agos seperti biasa, nongkrong di atas batu di samping danau sembari memancing Nessy yang melegenda sebagai penunggu danau.
Dari belakang. Seorang mendekatinya.
"Hai sobat tersayang ?" sapa Riody.
"Kau !, mau apa kau ke sini ?".
"e... mau minta. Sorry !. Maaf tentang kemarin " katanya sembari meringis.
Oh !. Agos gregetan saat ingat kemarin. Ia hampir setenga harian menunggu. Ia juga harus rela di colekin demi menunggunya.
Agos berdiri. Tak banyak kata, ia langsung memegang tangan Riody. Dengan sekuat tenaga Riody pun di angkat dan di lemparkan ke langit.
"Mati saja kau ?. Demet ?". Riody terlempar jau dan dia sempat bersengolan dengan pesawat Adam Air di atas udara Pare pare. Akibatnya pesawat itu tak terkendali pendaratannya.
Kemudian. "Gawat !, dia bisa mati benera ?" sesalnya.
Agos pun lari terbirip2 mengejar teman itu. Agos menyesali diri bagai mana pun. Riody adalah teman satu2nya di cerpen ini. Agos harus bisa menyelamatkannya. Kalau tidak, ia akan sendirian.
"Riody...., Sorry !"

teman adalah teman jangan salahkam mereka untuk kelupaan nya sesaat. maafkan lah dia... !

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More