This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 17 Maret 2012

Monster Have



     Dari lembah pedalaman Anai. Sepasang monster tela hijrah kekota.
    Monster tersebut. Di isu kan berada dan tinggal di sekitar komplek perumahan Kali layang. Komplek Kali layang, dulunya sebelum di bangun perumahan. Daerah ini terkenal angker! Hal inilah yg jadi pencetus isu itu cepat merebak.

   17th tela berlalu. Isu itu hanya tinggal isu. Penduduk pun tenang. Dan mengenai isu itu, tetap di yakini kebenarannya oleh sebagian orang.
    Tiga bulan suda Anina pindah ke sma kejuruan ini. Di sekolah, Anina jadi perhatian banyak kalangan. Cewek cantik dan seksi itu. Mampuh menyelasaikan hampir semua mata pelajaran, kecuali pelajara tata boga.
   Anina orangnya riang dan selalu tersenyum manis. Anina memiliki dua orang teman. Silli yg susa di beri tau. Dan Risa yg agak penakut.
   Malam ini. Sebuah isu adanya monster di sekolah. Merebak beberapa hari lalu. Silli yg nggak bisa di bilangin itu. Nekad ingin membuktikan isu tersebut. Ia pun mengajak Risa dan Anina.

"Sill, Silli! Pulang yuk...," Risa merengek meminta
"Sttt! Diam. Sebelum monster itu tertangkap. Akan ku cari terus, sampai dapat!"
"Anina...! Pulang ya...."
    Anina tak bergemin. Matanya jelalatan, ia sepertinya menikmati perburuan malam ini. "Jadi seperti ini! Malam2 di sekolah. Seru!" Anina senang.
"Monster keluar kau!" senter Silli di arahkan ke semua arah.
    Dari bawah rimbunya pohon mangga. Sesosok kunyuk bertengger cekikikan di atas dahan.
Mendapati itu Risa langsung teriak takut. Risa hampir saja pingsan, tapi untung Anina berhasil menyadarkannya dengan cubitan.
"Adu sakit...!" rengeknya.
"Sorry? Itu obat mujarab untuk orang yg mau pinsan!" Anina meringis.
"Hai! cecunguk monster. Turun kau...," Silli menghampiri pohon itu dan berlagak.
    Beberapa buah mangga pun jatu dan di susul seseorang yg mengenakan sarung di kepala juga ikut jatu.
   Dan Silli langsung menyibak sarung tersebut. "Jadi kau monsternya?"
   Raki salah seorang teman sekelasnya pun nyengir. Dari balik pohon, Deno juga ikut muncul.
"Jadi! Kalian berdua biang masalah ini. Ha...."
"Sebenarnya kami sama seperti kalian. Ingin membuktikan adanya monster itu?" kilahnya.
"Lalu mangga itu," Silli mencolot.
"Kalau ini bonus?" tamba Raki.
"Sebaiknya kita pulang?. Kurasa tak ada monster di sini," selah Anina tenang.
"Iya pulang saja yuk," dukung Risa.
   Silli berpikir. Selama ini tidak ada yg ganjil di sekolah. Sepertinya itu cuma isu? "Oke! kalian juga harus ikut, awas! " Silli mengankat kepalan tangannya.

    Kelima pemburu monster nggak beres itu pun keluar dari halaman sekolah. Setelah melewati pintu gerbang. Anina tiba2 menghentikan rombongan.
"Tasku!" Anina terlihat panik mencari.
"Tenang ada akang di sini! Akang akan ambilkan," sloro Deno menawarkan diri.
"Ini enak ada yg mau!" Raki coba menawarkan.
"Makasih! Aku akan ambil sendiri. Mungkin di sana? Kalian tunggu ya," Anina pun masuk kembali.

    Di dalam. Anina mengingat di mana kiranya tasnya itu terjatu?.
    Di bawah pohon mangga di susuri, tasnya tak ketemu. Anina pun lalu menuju ke samping gedung sekolah. Di bawah terangnya lampu. Anina berhenti, ia mendapati sesosok makluk, sepertinya sedang memangsa sesuatu. Makluk itu bentuknya seperti orang jangkung bermata besar, bergigi tajam dengan punggung bungkuk. Dan makluk itu suda pasti adalah monster.
    Anina pun mendekat. Ia ingin tau siapa monster itu sebenarnya. Monster itu sendiri jadi alasan Anina datang kesini. Bukan karna di ajak Silli.
"Tulang segar...!" kata Monster itu lagi.
    Anina terdiam. Ia tak takut! Anina lekam memandang monster tersebut.
"Tulang segar," monster itu teras mendekat ke Anina.
"Kamu monster tive Havskull? kan."
"Ha...! Tulang segar. Siapa kau? Makan...!"
"Aku tive Havmons! Suda lama aku nggak ketemu monster sepertimu. Gimana ya?"
"Havmons..!" monster tau.



     Tiga tanduk Anina pun keluar berjejer kebelakang di atas kepalanya. Rambutnya pun memanjang sepanjang tubuhnya dan membesar. Tubuh Anina beruba jadi besar. Demikian juga kepalanya dan mulutnya. Tangan Anina memanjang sekaki. Bajunya Anina pun melar seperti karet. Bentuk tubuh Anina sekarang jadi seperti Tasmanian devil.
    Setela melihat perubahan Anina. Monster itu balik badan dan coba kabur! Anina yg suda berwujud monster, lalu meloncat dan menerkam monster tersebut. Ia langsung di melumatnya, sekali suap!
    Tak lama kemudian. Anina suda kembali keluar ke teman2nya.
"Nin! Gimana. Suda ketemu?" tanya Silli.
Hue...k! Anina sendawa. "Suda! Ayo."
"Nin. Kau baru ngapain?" Silli merasa heran.
"Nggak. hae...k! Ups."
"Pulang yuk... Uda malam ini...," lagi2 Risa ngerengek.
    Raki tak peduli dengan rengekan Risa. Raki pun kembali ke motornya. Dengan alasan mules Raki langsung ngacir pergi.
"Woe Raki...," Deno menggaruk2 kepalanya. "Sial! Aku di tinggalin. E neng Anina akang numpang ya. Pulang!"
    Anina tersenyum.
"Cepat. Serem ni!"
"Ayo!"
Ha... Silli menghela napas. "Sudalah!"
    keempatnya pun pulang nebeng mobilnya Anina. Selesai mobil itu pergi. Sesosok seperti cebol berbulu seperti domba. Berkeliaran mengendus bau dari dalam sekolah.

"Dara !"

End

Jumat, 09 Maret 2012

Jentik malaria

    Danau bekas dari kaleng cat. Dalam kecombongan air di dalam situ. Seekor jentik nyamuk berusaha keluar. Ia ingin sekali terbang dan melihat angkasa.

"A.. a.. iyat. Pokoknye ae harus bisa naik " seekor jentik konthet meloncat2 di atas permukaan.
"Hai ca aco. Tunggu wae sabal. Tinggal beberapa hari lagi. Ada jaminan iso terbang. Asal pokoe awak wae tak mampus " ujar seekot jentik lain yg uda bangkotan.
"Ra godeg. Pokoe ane ae pengen cepet iso terbang !".
"Boca bereg. Di bilangin. Malah nyeneni. Ya wes. Sak karepmu !" ujar jentik yg ubannya uda lebih panjang dari panjang tubunya itu pun pergi.
       Jentik konthet terus usaha pantang nyera ngelewati rintangan kaleng rombeng ini. Setela si jenggot panjang ubanan itu pergi.
      Seekor jentik seksi yg nggak pakai Bh datang. Dengan gaya kratindeng. Jentik itu dengan seenaknya nyerobot dan langsung nendang si pantat jentik konthet. Sontag konthet ngecibir mengaduh.
"UP... Corry " senyuman nungging.
"Hai nyamble. Jelek lou. Dasar tak punya kerjaan !".
"Biarin say. Yg penting aku tak segila di kau ?".
"Ya wes. Aeyu, sono pergi. Ganggu aja " konthet ngambek, dikit.
"Da cbol. Sampai ketemu? " jentik tak berBH itu pun ngilang gitu aja.
                            Konthet tak peduli.
"Iat. Ae pasti bisa. Iat ?" konthet terus usaha naik.
                            Twink twink twink...

"Konthet... " gelembung cuara berdengar.
       Konthet terdiam, dikit. Ia lenga lengo bingung. Suoro dengungan berkebung di atas air.
"Konthet. tunggu bentar. Ko pasti bisa berkelana jau. Tunggu waktu siklus " jelas si biang demam berdara di atas.
"Sapai kapan. Bosan !".
"Setela kau dapetkan 9B. Kao akan jadi pompong. Tinggal tunggu sasaat 24jam de. Ko siap jadi koyo aqu ".
      Konthet pun lemes. Ia capek. Konthet lalu neluncul dlosor jatu.
      Di dasar kaleng konthet pun berleha2 menunggu. Ia sendiri benarnya tak paham. Tak salahka di coba.

     Semua beruba jadi gelap. Konthet mengelembung. Sebesar kaleng. Pantatnya yg konthet kebanggaan itu sirna suda.
           Konthet terguga.
"Pantatku, pantatku, end pantatku, mana? " konthet panik.
     Konthet trus mengelembung. Danao kaleng tempat tinggalnya. Ora di jagang, Goleng.
     Konthet lalu gelundung2. Konthet pingsan bingung.

         Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttttt...

    Mata terpeja. Konthet sadar. Sekarang ia suda cantik. Konthet sekarang jadi nyamuk perkasa. Hergules nyamuk.
   Ia dengan riang terbang kesana kemari. Perut berguncang. Ayam di pandangan. Santap. Habis. Sapi panggang. Serbu. Hisap aja. Kenyang.
   Konthet capek ia rehat. Duduk di taman semak2.
"Jadi seperti inilah dunia. Promosi jabatan menyenangkan. Ha segar... ".
                       Brod kotot, Curr....
"Itu apa ?" konthet terguga. Matanya melirik2 tajam. Setajam silet.
"Wa... santapan surga !" konthet melihat perawan manusia sedang bermain air sambil duduk. Selang airnya tak di pegang. Tapi keluarnya sunggu deras.
"Makan !" konthet sumringa. Ia terbang ringan dan menusukan kesasaran. Di samping selang bocor.
         Brita duka. Konthet nyamuk tlah meninggal. Britanya tak banyak. Si cewek masuk RS. Anuh sekarang panjang ?.

Maknyus

end

Rabu, 07 Maret 2012

Kenangan terakir ; Spirit

bab 7

  Larut tengah malam. Di sebuah gedung tua yg suda tak terpakai. Di atas gedung itu. Tono bersandar menenangkan diri di suasana malam ini.
   Tono teringat apa yg di alaminya sekitar sebulan lalu. Sewaktu ia habis pulang dari rumah eyangnya di jogja.
   Dengan mengendarai motornya. Tono lewat jalur selatan. Jalur yg cepat untuknya pulang ke kampung Labuh awan. Karna besok ia harus sekolah.
   Sore suda semakin larut. Jalur selatan di kenal sebagai jalur berbahaya. Dan banyak rambu pringatan di sana sini.
   Tadinya Tono nggak mau lewat jalur itu. Tapi apa di kata. Kalau harus memutar jau jaraknya. Lagian waktu berangkat tadi ia juga lewat jalur ini.
     Sore semakin larut. Hujan pun turun. Untuk keselamat. Tono pun memperlambar laju motornya. Dalam keadaan lambat itu. Tiba2 sebuah truk melaju kencang dan langsung menghantam motornya. Tono pun terjun bebas kejurang.

    Mata terasa berat. Tono pun tersadar dari komanya. Dan sebagian besar tubuhnya terluka parah. Beberapa tulangnya juga patah. Dan tangan kirinya pun hilang.
"Dimana ini? ".
"Sukurla kau suda sadar. Tadi ku kira kau suda meninggal !".
"Siapa anda? " Tono kebingungan.
"Aku propesor Majuri. Aku menemukan mu di depan rumah. Kritis !".
"Depan rumah ?".
"Sepertinya ada orang yg membawahmu kemari. Aku tidak tau siapa dia. Dia hanya meninggalkan sepucuk surat ini ".
"Surat... " sekilas Tono ingat ia baru terjun ke jurang.
"Surat ini bertulis. Tolong selamatkan anak ini dengan formula Spirit ciptaan anda. Tertera Nugie ".
Kepala Tono terasa berat. Tono kembali rebahan.
"Tapi sukurlah. Tadi aku ragu untuk menggunakan formula ini. Formula ini baru dalam masa penyempurnaan. Ya secara tidak langsung kau saat ini suda jadi kelinci percobaan ".
"Trima kasih propesor ".
"Istirahatlah. Bila kondisimu suda semakin baik. Besok atau lusa kau bisa pulang. Aku senang karna luka2 mu suda sembu total. Dan tangan mu itu suda tumbuh kembali. Cuma mungkin saat ini kau pasti sedang mengalami kelelahan berat !".
"Berapa lama aku ada di sini ".
"Kurang lebih dua belas jam. Ini suda jam delapan pagi ".
"Sekolah " lirihnya.
"Kau lebih membutukan istirahat saat ini !".
"Nurha.. " Tono kembali tak sadarkan diri.

             Sore hari jam 5.
   Tono kembali bangun. Tubuhnya sekarang jau lebih bugar dari pagi tadi. Dan luka2nya pun sembu total.
   Tono kebingungan. Ia melihat tubuhnya. Sepertinya ada yg aneh.
"Kau suda sadar ".
"Iya ".
"Formula Spirit itu berhasil dengan sempurna. Seluru luka2 mu sembu total " propesor senang.
"Trima kasih prop... ".
"Ini minumlah ".
"Apa ini ?".
"Itu dari orang yg mengantarmu kemari ".
"Nugie !" Tono pun meminum air berwarna orange itu.
    Seketika setela minum. Tono seperti tersetrum listrik sesaat.

    Kembali di atas gedung tua itu. Tono menarik napasnya. Ia pun berdiri.
"Kau di sini !" sapa Nurha.
Tono pun sumringa. "Hai cantik ".
"Itu untuk mu !" sebungkus donat dari Nurha.
"Untuk dinda yg tercinta. Akan ku jaga amanah mu ini. Sampai hayat di kandung badan " Tono sok puitis.

"Sampai berapa lama? " tanya Nurha.
"Sampai aku lapar malam ini ".
"Gombal ".
"Kalau boleh tau. Sebenarnya ada gerangan apa dinda kemari ?".
"Ini. Ini alamat tempat2 penimbunan barang2 terlarang dari genk Broken tosz. Kau bisa uruskan ".
"O dinda sayang. Apa si yg tak bisa kanda lakukan untuk mu ".
"Makasih " ucap Nurha ia pun lalu pergi dari hadapan Tono.
"Tunggulah aku dinda. Akan kanda laksanakan segera ".
Nurha suda jau turun. Dan suara hp pun terdengar. Tono mengankat hp jadulnya itu.
"Tono... awas kau. Masih nganggu Nurha. Awas nanti. Ku tunggu kau di sekolah ".
"Dasar Combrang... Ngganggu kenikmatan aja ".
Tono menyimak2 kertas alamat pemberian Nurha itu. Ia pun jalan turun.
"Oke. Saatnya Ndas Boyo beraksi !".
    Tono turun dengan cepat. Sampai di bawah Tono suda berganti dengan jangket Ndas Boyo.

end

Kenangan terakir ; Injak bumi .B3

 bab 6
 B3

           Kemarin itu libur.
    Senin hari ini. Siswa2 berdatang seperti biasa ke sekolah.
Tentang berita perampokan di bank Dunia kemarin itu. Telah membuat sekolah jadi heboh. Pasalnya. Dua orang siswa di sekolah ini terlibat langsung dalam penghentian kejahatan tersebut.
    Nurha yg sebelumnya suda populer. Tamba populer sejak kejadian kemarin. Sementara itu Arvan juga ikut populer.
    Arvan sejak datang tadi pagi. Sibuk lari kesana kemari dari kejaran beberapa cewek.
Bell belum berbunyi. Di kantin Nurha jadi perhatian para cowok2. Dari kantin Nurha kembali ke kelas. Ia mencari seseorang. Orang yg di carinya itu juga tak nampak.
    Nurha pantang mundur. Ia pun mengobok2 sekolah mencari orang itu.
Bell tela berbunyi. Para siswa kembali masuk kelas. Di kelas, orang yg di carinya Nurha itu tak tampak batang lehernya.
"Selamat pagi anak2 ".
"Selamat pagi pak... ".
"Kita patut berbangga. Di kelas ini ada dua siswa yg jadi palawan. Kita... ".
"Nurha, Nurha... " seru siswa memotong pembicaraan pak Pandi.
"Tenang2. Kita mulai saja pelajarannya. Ulangan dadakan. Oke ".
"Ya... " para siswa semakin gadu. Pak Pandi hanya tersenyum.
"Tidak. Bapak cuma bercanda ?".
Siswa pun seketika tenang.
"Pak. Tono belum masuk !" selah Nurha berdiri.
    Mendengar hal itu Vidia pun clingak clinguk.
"Tono... ".
Bruk. "Maaf pak. Jalanan macet ?".
"Alasan saja. Cepat duduk. Suda lengkap semua. Pelajaran kita mulai !".
    Di persimpangan bangku Nurha mendekat. "Ini barangmu ketinggalan. Jadi kemarin itu... Kau !".
"Itu untuk dinda "Tono sumringa. "Dan tolong jaga formulanya baik2 " bisiknya.
"Jadi... ".
"Jadi apa ?" potong Vidia.
"Nggak. Nggak ada apa2 ".
"Tarjo awas kau " Vidia mengangkat kepalan tangan kanannya.
    Pelajaran berlanjut dari pak Pandi.

Injak bumi 3x...

Kenangan terakir ; Injak bumi .B2

bab 6 
B2

      Pagi suda menjelang. Mobil2 belum banyak berlalu lalang. Orang2 masih sepih. Pertokoan pun tertutup rapat.
    Waktu seperti terhenti. Di depan bank Dunia itu. 3 mobil pik up berhenti di situ.
  Seperti yg suda di rencanakan. Genk Broken tosz memulai aksinya. Bank tersebut pun di kurasnya.
"Ayo. Cepat. Bawah semua uangnya !" printah si bos yg memimpin langsung.
"Cepat !" sambut Calang. "Cepat, cepat ".
"Laksanakan " Kamper menjawab.
"Boleh ku bantu !".
"Oh... Silakan. Cepat ya ".
"Trima kasih? ".
"Siapa kau? " Kamper tak sadar.
"Ndas Boyo !" sekejap seru anggota genk yg lain.
"Ndas Boyo. Jadi kau orangnya !" ujar Bos Satto.
"Betul " Ndas Boyo mengacungkan jempolnya.
"Serang dia, cepat !".
    Para anggota Genk Broken tosz itu pun. semua mengeluarkan pistolnya. Ndas Boyo di brondong habis2an.
    Dari semua peluru yg keluar. Tak satu pun bisa menembus kulit Ndas Boyo.
"Aw sakit... Kalian menggunakan peluru kusus ya. Sakit tau? ".
Si bos terkejut. "Bongsour... " panggilnya.
   Bongsour muncul dari dalam mobil.
"Siap bos ".
"Serang dia... ".
"Iya ".
     Pertarungan di mulai. Dengan cepat Bongsour langsung bisa memukul Ndas Boyo. Ndas Boyo pun terpental jau. Pukulan bercahaya dari tangan Bongsour. Membuat Ndas Boyo terluka. Walau tidak para. Tapi pukulannya itu mampu megores kulit Ndas Boyo.
    Dengan tergopo2 Ndas Boyo bangkit. Tenaga di kumpulkan. Sambil menahan sakit Ndas Boyo pun balik menyerang.
    Bongsour bersiaga. Pertarungan kembali di mulai.
   Tendangan melintang. Bongsour pun terkenak serangannya Ndas Boyo. Gantian Bongsour goya. Beberapa saat kemudian. Bongsour kembali bangkit.
    Petarungan mulai lagi.
    Ndas Boyo dan Bongsour meningkatkan tenaga. Ke duanya memusatkan pada tangan mereka. Bongsour dan Ndas Boyo pun melancarkan serang.
    Sebuah energi ledakan terjadi. Keduanya terjatu Kehabisan tenaga. Pertarungan pun terhenti.
"Hebat " Bongsour mengacungkan jempolnya.
"Kau juga om !".

   Para anggota Genk yg lain tak ada yg peduli dengan pertarungan barusan. Mereka sibuk mengemasih uang dari bank.
    Di pagi itu. Nurha sedang berolahraga. Ia tak sengaja menyaksikan perkelahian dan perampokan terjadi. Nurha yg kebetulan bawah hp langsung menghubungi polisi.
    Nurha sendiri dengan setengah sadar melibatkan diri menolong Ndas Boyo.
"Kau tak apa2 kan " tanya Nurha.
   Ndas Boyo yg mendengar suara Nurha. Tak tau kenapa tak bisa merespon.
"Hai kalian. Cepat ringkus wanita itu " printah bos.
   Seorang anggota maju. Nurha pun bergaya. Saat seorang anggota genk itu mendekat. Nurha langsung menendang anuhnya. Tak pelak ia pun tersungkur kesakitan.
"Mampu loh ".
   Ndas Boyo dan Bongsour masih terlihat kelelahan.
"Kalian cepat bereskan dia !" printah lanjut si bos.
"Siap ".
    Beberapa anggota maju mencoba meringsek Nurha dan Ndas Boyo yg tak bergerak.
   Saat para genk itu mendekat. Arvan tiba2 datang berlagak jadi jagoan. Calang maju ke depan. Dan tampa aba2 lalu menendang Arvan.
    Arvan sigap. Ia pun menahan tendangan Calang dengan tendangan kakinya.
   Keduanya pun terpental ke belakang. Lalu keduanya bersiaga lagi. Pukulan tangan kanan Calang melayang kemuka Arvan. Arvan tersentak mundur. Ia lalu maju lagi dan memusarkan tendangan kakinya. Calang pun tertendang perutnya. Tak sampai di situ. Arvan kemudian melayangkan pukulannya. Dan muka Calang pun tertonjok naik. Calang terpental kebelakang.
   Semenit itu. Polisi pun datang. Bos Genk Broken tosz memerintakan semuanya kabur. Calang dan Bongsour di bopong ke mobil utama segera bersama si bos. Mobil itu pun melaju pergi. 2 mobil lainnya berhasil di berondong polisi. Dan terhenti.
    Tak elak para anggota genk semua menyebar dan sebagian dari mereka membawah uang rampokan.
    Melihat polisi datang. Ndas Boyo bangkit, ia pun naik ke motornya dan pergi dari tkp.
"Tunggu... " triak Nurha.
"Nurha. Kau tak apa2 kan " tanya Arvan.
    Nurha menggeleng2 kepalanya.
   Polisi pun membereskan tkp. Dan pengejaran juga di lakukan. Beberapa yg tertangkap di masukan ke mobil.
"Ini ?" Nurha menemukan sesuatu yg di kenalnya. "Ini milik Tono. Kenapa di sini ?".
  Medali mainan itu pun di bawah Nurha pulang.

Injak bumi 3x.

Kenangan terakir ; Injak bumi .B1


    Malam ini. Saat cuaca cerah. Tiba2 terjadi hujan lebat. Tertanda hal buruk akan terjadi segera ?.
    Hujan telah membahasai kota. Di kamar Nurha. Nurha teringat sesuatu. Pikirannya melayang di suatu hari yg lalu. Sekitar dua minggu lalu tepatnya.
    Waktu itu Nurha mendapatkan sebuah kiriman paket dari seorang tak bernama. Kiriman itu datang lewat sebuah pos tampa alamat.
    Nurha bangkit dari duduknya. Ia kemudian mengambil kotak harta karunnya yg berwarna pink dari bawah ranjang. Kotak itu lalu di tarunya di atas kasur dan membukanya. Nurha pun mengambil paket itu. Yg waktu itu belum sempat di bukanya. Paket itu pun lalu di buka sekarang.
   Sebuah botol berisi cairan berwarna hitam dara.
"Apa isinya ini ya ?".
   Nurha lalu membaca surat yg ada di paket itu. Isinya.
- Nurha. Tolong simpan formula Nukril ini baik2. Jangan sampai para penjahat2 itu mendapatkan formula ini. Terutamah Genk Broken tosz. Tolong jagalah baik2. N -.
"N. Siapa dia ?" Nurha kembali menutup paket itu dan memasukannya ke peti penyimpanannya lagi.

..........................................................................................>

   Sementara itu di kediaman Propesor Majuri. Vidia duduk mengerjakan sebuah nopel yg berjudul Kenangan terakir.
    Vidia sedang memikirkan sesuatu di saat bik Rani datang membawahkan segelas air.
"Ini untuk non. Biar lebih seger ".
"Makasih ".
"E non. Tadi siang itu ada orang yg masuk ke rumah. Ku pikir itu maling, tapi setela ku periksah rumah. Anehnya nggak ada itu barang yg hilang. Kalau maling. Pasti dia mengambil sesuatu?. Aneh ".
"Bibik tau kira2 siapa ?".
"Entah lah non. Bibik juga bingung ".
"Ya uda. Makasih ya bik ".
"Permisi non ".
     Seiring pembantunya itu pergi. Vidia pun merogo hpnya di saku.
"Nurha ... ".
     Sebuah rumah kos. Tak jau dari kediaman Propesor Majuri. Arvan membuka laktopnya. Dengan wapcam. Arvan pun menghubungi atasannya.
"Komandan. Lapor. Apa cukup aku hanya menjaga cucu Propesor dari sini !".
"Untuk sementara tugasmu mengawasinya dan memastikan dia selamat !".
"Siap. Dan satu lagi komandan. Ini mengenai formula Nukril itu. Aku suda mencarinya di seluru sudut sekolah. Formula itu belum ku ketahui keberadaannya. Kira2 komandan tau di mana letak formula itu ".
"Aku tak tau. Seorang berinisial N memberikan ku imformasi tersebut ".
"Apa imformasi tersebut bisa di percaya? ".
"Kurasa bisa !".
"Ada yg ingin ku tanyakan. Komandan tau siapa seorang yg menyebut dirinya 'Ndas Boyo' !".
"Aku perna dengar nama itu. Tapi belum ada imformasi mengenainya dia lebih lanjut ".
"Apa ada hubungannya si N dan Ndas Boyo itu komandan ".
"Mungkin ada. Tapi itu belum bisa di pastikan ".
Arvan mengangguk. "Komandan. Laporan selesai ".
   Wapcam pun di tutup. Arvan kembali mengambil tropongnya. Dan mengarakan ke rumah Vidia.

.................................................................>


  Markas besar Genk Broken tosz.
"Bongsor. Akirnya kau datang juga ".
"Bos, ada tugas apa ?".
"Besok kita akan merampok bank Dunia ".
"Dan tugas mu itu. Bunuh Ndas Boyo. Bila dia datang mengacaokan kerjaan kita !" potong Calang.
"Siapa dia ?".
"Dia orang yg beberapa kali menggagalkan usaha kita. Dan dia yg membuat pabrik sabu2 kita di gerebek polisi " lanjut Calang.
"Dalam kerjaan kita besok dia pasti akan datang " tamba Bos Satto.
"Siap bos !".
"Bagus. Istirahatla. Ini suda malam besok kita akan sibuk sekali ".
"Terima kasih bos " Bongsour pun keluar.
"Bos. Semua untuk besok. Suda siap !" lapor Kamper.
"Oke. Semua silakan istirahat !".
"Hidup Broken tosz " jawab beberapa anggota.

 ........................................................................>

"Rampok... Tolong... " di atas ranjang surgawi. Tono bertriak2 kesurupan.
"Brisik. Bangun... !" sentak Nisa sepupunya.
   Tono masih teriak nggak mau bangun. Air satu ember pun di bawah masuk dan Tono pun di mandikan malam itu juga.
"Hu... A... Dingin ".
"Mampus lo. Brisik !".
"Nisa... " Tono triak semangat.
    Nisa keluar kamar dengan senang hati.
"Aduh... Dingin... Nurha... Akang ke dinginan ni... Hacius... Nurha... ".
   Di luar. Hujan semakin deras. Kilat menyambar nyambar.
   Di luar jendela. Sesosok orang berdiri di bawah guyuran hujan. Orang itu tersenyum saat Tono melihat dari balik jendela kamarnya.
"Dia ?" Tono sekilas ingat.

Injak bumi 3x.

Kenangan terakir ; Bunga plam

bab 5

     Siang tela memuncak. Anak2 sma suda pulang dari sekolahnya. Vidia setelah berganti seragam. Ia pun datang ke kios. Di kios bunga itu, Vidia menghabiskan kesepiannya dari rumah.

   Kios bunga plam.
"Selamat siang mbak Umi ".
"E... Vidia. Suda siap !".
"Siap mbak ".
"Vidia tolong di rapikan pot2nya itu ya".
"Oke ".
"O iya. Mana ya dia ?" mbak Umi clingak clinguk mencari seseorang.
"Ada apa mbak " tanya Vidia.
"Pegawai baru? ".
"Siapa? " Vidia ikut clingak clinguk.
"Na itu dia. Arvan... " panggil mbak Umi.
   Arvan berlari mendekat.
"Arvan ini Vidia ".
    Arvan manatap diam.
"Ini... ".
"Uda kenal " potongnya cemberut.
"Jadi suda saling kenal ya " mbak Umi senang. "Oke kalau gitu. Selamat bekerja ".
  Mbak Umi pun pergi.
"Awas kalau kau macam ".
"Kenapa? " Arvan membenarkan tata kaca matanya. Pura2 tak paham.
"Apa kau mau ku hajar " ancam Vidia.
"Sorry ".
"Apa kau tau Tono. Kalau kau seperti dia, ikut2an merayu Nurha. Ku hajar kau !. Paham ".
   Arvan benar2 tak paham sekarang. Kepalanya pun di garuk.
"St... kembali kerja " suru Vidia.
"Jadi seperti itu cucunya propesor?. Serem " lirinya.

    Sedetik kemudian.
"Vidia... ".
"I ya mbak ".
"Ada pesanan ni. Tolong antarkan ".
"Siap mbak !".
"Arvan kau ikut bantu Vidia juga ya ".
"Dia ikut? " Vidia menciring.
"Oke, Siap mbak Umi ! " sambut Arvan semangat.
    Mobil flower siap di depan. Alamat suda di tangan Vidia. Mobil itu pun kemudian jalan.

    Naik2 ke puncak gunung. Tinggi2 sekali.
    Di jalan Sudirman. Mobil flower pun berhenti. Grombolan preman datang menghadang.
"Siapa kalian. Minggir !" triak Vidia.
"Kalian tangkap gadis itu " printah si ketua preman.
Beberapa preman langsung menyerbu. Vidia kemudian di tarik ke luar dari mobil.
"He lepas kan dia " triak Arvan sambil keluar mobil.
"Hi... lepas... " Vidia meronta2. Dan ia pun akirnya berhasil melepaskan diri. Vidia lalu ikut mencak2 bergaya mau berantem.

    Arvan tampa komando langsung berantem dengan para preman2 itu. Tendangan kakinya berhasil menjatukan dua preman dari 7 preman yg menghadangnya. Arvan mundur sedikit. Kuda2 bersiap. Arvan kembali melancarkan tendangannya.
    Satu, dua, tiga preman berhasil di jatukan lagi. Perkelahian berlanjut. Salah seorang preman akirnya berhasil menjatu Arvan. Arvan goya. 2 preman lainnya. Langsung nyerang Arvan. Arvan pun terjatu lunglai.
     Sementara itu. Vidia kembali di ringkus oleh preman2 tadi.
"Arvan.... Tolong !".
    Arvan bangkit. Para preman tampa ampun dengan jumlah lebih banyak dari tadi langsung nyerang Arvan. Arvan di injak2nya.
"Kalian cepat bawah gadis itu " printah si ketua.
  Vidia pun di gelandang.

      Sebuah motor trel tiba2 muncul. Motor itu langsung menyeruduk krumunan preman2. Seketikan para preman2 itu kocar kacir.
"lepas kan gadis itu! " ucap si pengendara motor tegas. Setelah turun dari motornya.
"Apa yg kalian tunggu. Serang... !".
   Perkelahian terjadi kembali dan seperti tadi. Para preman2 itu di lumpukan dengan sekali tendangan. Dan beberapa preman lainnya terkapar oleh pukulan pemuda berkacamata hitam dan bercadar itu.
     Melihat anak buahnya di kalakan. Ketua preman mencoba kabur melarikan diri. Pemuda itu langsung meloncat dan menghadang ketua preman tersebut.
"Mau kabur. Lewati aku dulu " tantangnya.
   Ketua preman lalu mengambil pistol dari balik bajunya. Pemuda itu pun di brondong pistol. Pemuda itu sama sekali tak bergeming.
"Suda selesai main2nya ".
     Tampa basa basi ketua preman itu pun langsung kabur lari. Dengan gerak cepat pemuda itu suda berdiri di depan preman tersebut. Dan tanpa basa basi pula. Pemuda itu langsung menjitak ketua preman itu. Preman itu pun seketika pingsan.
"Kalian tidak apa2 kan ".
     Arvan bangkit tergopo. Vidia membantunya berdiri.
"Tidak apa2. Trima kasih. Siapa kau sebenarnya " ujar Arvan.
"Aku. Sebut aja aku Ndas Boyo " jawabnya singkat sambil menaiki motornya. "Sampai jumpa ".
     Motor trel itu tampa ampun. Melaju secepat angin.
"Orang aneh. Seperti Tono? " Vidia pun bernapas lega.

Di kejauan.
Hacis...

Kenangan terakir ; Bos Satto

bab 3

  Sebuah rumah yg jau dari perkampungan. Di rumah itu. Di salah satu ruangan.
"Bodoh. Apa kerja kalian ha. Begitu saja nggak becus !" bentak bos Genk Broken tosz itu.
"Maaf bos. Tadi kami suda berhasil merampok bank PD ?".
"Mana buktinya " potong si bos.
"Ada yg menggagalkan usaha kami bos !" ujar yg lain.
"Siapa ?".
"Dia menyebut dirinya 'Ndas Boyo'. Dan dia bilang. Dia akan terus menggagalkan usaha kita !".
"Bodoh. Apa yang kalian takutkan !".
   Para anggota Genk itu terdiam.
"Kalau kalian bertemu dia lagi. Bunuh saja. Tembak kepalanya !".
"Iya?. Siap bos !".
"Sekarang bubar ".
  Bos Satto kembali duduk.

  Beberapa saat kemudian.
"Bos. Ada yang ingin ketemu !".
"Siapa !".
"Calang bos ".
"Calang. Bawah kemari !".
"Permisi bos ".
   Seorang anggota genk itu keluar menjemput tamu.

   Semenit berlalu.
"O... Calang. Silakan ".
  Calang si tangan kanan pun duduk.
"Bagai mana ?. Apa kau suda tau di mana propesor Majuri itu berada ".
"Suda. Keberadaan suda ku ketaui. Tapi. Sepertinya PAT tela mencium pencarian ku. Dan dugaanku. Propesor saat ini. Pasti suda di pindakan ?".
"Lalu apa rencana mu selanjutnya ".
"Propesor, mempunyai seorang cucu perempuan. Kalau kita bisa menangkapnya. Kita bisa memaksa prosesor keluar " ide Calang.
"Oke. Tunjukan siapa dia, dan akan ku tangkap orang itu !".
"Aku suda perna mencobanya. Dan sepertinya PAT suda menaroh orang untuk menjaganya !".
"Lalu apa rencana kita selanjunya ?".
"Aku masih belum tau ?".
"Ah sial... " bos Satto teriak. "Andai saja propesor Hittler tidak tewas. Rencana kita pasti suda lama berhasil ".
   Calang menganguk.
"Dan bila 2 orang idiot itu tak menghilangkan formula fatvirus 4th lalu. Rencana kita pasti suda beres semua?. Sial ".
"Bos ".
"Apa !".
"Pabrik sabu sabu kita telah di grebek polisi ".
"Apa ?. Sial. Bagai mana itu bisa terjadi " bos Satto marah, ia melempar semua yang ada di mejanya.
"Ini pasti ulah Ndas Boyo bos. Hanya dia yang berani melakukan ini !".
"Kamper. Kumpul kan semua anggota. Sebar mereka. Dan bunuh segera itu Ndas Boyo ".
"Siap bos " Kamper pun kemudian pergi.
    Atas kejadian ini. Genk Broken tosz mengalami kerugian yang cukup besar. Dan atas usulan Calang. Bos Satto memerintakan anak buahnya untuk mencari Bongsour. Suru dia menghabisi si Ndas Boyo.

 "Calang. Apa kau suda makan ?".
"Bos. Kolestrol mu. Bagai mana ?".

Kenangan terakir ; Tugas besar

 bab 4

   Bell masuk suda berbunyi. Seluru siswa kelas 2 kejuruan biologi. Suda siap di kelasnya. Pak Pandi masuk bersama seorang siswa.

    Di kelas.
"Anak2. Perkenal ini Arvan. Mulai hari ini akan jadi teman baru kalian. Oke Arvan perkenalkan di mu !".
  Arvan pun maju.

  Siluet ingatan Arvan.

    Sebuah gedung perkantoran. Gedung ini sebenarnya adalah markas besar agensi khusus PAT (penjaga anti terror).
   Di ruangan komandan Rastangi.
"Komandan. Lapor. Arvan sanderd siap menghadap ".
"Duduklah ".
"Siap ".
"Aku memanggilmu kesini untuk suatu tugas !".
"Siap !".
"Tugas mu kali ini. Kau harus melindungi seorang gadis. Gadis itu bernama Vidia ayunda. Ia bersekolah di sma kejuruan. Ia adalah cucu satu2nya Propesor Majuri. Saat ini banyak penjahat yang menginginkan temuan beliau. Untuk itu kau harus bisa menjaganya. Temuan propesor sangat bermanfaat bagi kemajuan manusia !".
"Siap. Laksanakan ".
"Dan satu tugas baru. Cari formula Nukril itu. Jangan sampai para penjahat mendapatkannya. Dari imformasi. Formula tersebut ada di sma itu. Mengenai sekolahmu. Kau akan di pindakan agar lebih dekat dengan Vidia !" jelasnya.
"Siap komandan !".

    Kembali ke kelas.
"Aku Arvan sanderd. Salam kenal semua. Aku pindahan dari sma surabaya " jelas cowok berkaca mata itu.
"Arvan sekarang silakan duduk. Di. Sebelanya Tono ".
"Siap pak ".
"Anak2 sekarang buka halaman 7 tentang revolusi katak ".
   Di bangku pojok dekat jendela. Tono mempersilkan teman sebangkunya itu duduk.
"Yo my friend. Silakan !".
"Suwon !".
"Perkenalkan aku Tono tarjo asli anak kampung Labuh awan. Salam kenal you men... " sambut Tono dengan gaya noraknya.
"Aku. Kau suda taukan ".
"Sip !" Tono mengacungkan jempolnya. "Hai sayang !" Tono melambai pada Nurha.
Vidia pun mengankat kepalan tangannya. Dan menunjuk Tono. "Awas !".
   Tono sumringa. Saat Nurha tersenyum melihat gayanya.
"Tono. Jawab ini " printah pak Pandi.
"Siap pak. Halaman berapa pak ".
Serentak sebagian siswa menyoraki Tono. "Hu... ".
   Arvan lalu mengacungkan tangan dan ia yg maju ke depan.

   Waktu istirahat. Seperti biasa di kantin. Nurha suda nonkrong di kursi kesukaannya. Tono dan Arvan muncul kemudian. Dan Tono langsung duduk di depan Nurha sambil cengengesan.
"Mau apa kau " muka galaknya Vidia kambu.
"Combrang. Nganggu aja. sana2 ".
"Mau macam2. Rumah sakit !" Vidia mengancam dengan kepalan tangan kirihnya.
"Vidia, suda lah. Jangan ribut ".
"Awas kau ?".
"Vidia. Vidia ayunda. Cucu propesor Majuri " ujar Arvan.
"Bagai mana kau tau ?" Vidia menciringi Arvan.
Arvan hanya tersenyum.

   Sebuah getar terasa. Sebuah benda tiba2 melayang ke arah Vidia. Arvan yang menyadari itu. Langsung berpaling ke benda itu. Di waktu itu juga. Tono berdiri di depan Vidia. Benda yang berbentuk batu itu pun tak pelak menghantam kepala Tono. Tono tersungkur. Kepalanya benjol.
Arvan sekilas melihat seorang berbaju hitam pergi menjau. Arvan yakin dia pelakunya.

Kenangan terakir ; Fatvirus

 bab 2

    Kantin di sebuah sma. Nurha sedang duduk memikirkan sesuatu. Di depannya. Para cowok2 datang mengerubutin.
"Nurha. Kita kencan yuk " sloro salah seorang cowok di antaranya. "Di jamin tak akan nyesel de ".

  Nurha tak merespon. Ia pun teringat kakaknya yg hilang 4th lalu.
"Kak Nugie kau di mana " lirihnya.
"Nurha ".
"Nurha... ".

  Nurha masih diam.
"Minggir. Minggir, minggir.... " Vidia datang nyebak2.
"Apa si lu !. Hu... ".
"Apa lo !" Vidia menciring.
"Hu... " beberapa cowok mencibirnya.
"Suda sana pergi. Pergi, pergi... ".

   Dengan tampang galak Vidia sukses mengusir itu para cowok playboy.
Nurha pun tersenyum simpul.
"Apa. Lihat2 !".
"Ieh galak amat " Nurha menggoda.
"Apa yang kau pikirkan ?".
"Nggak. Tak ada kok ?".
"Permisi non ini pesanannya " selah buSumi penjual di kantin.
"Nggak salah ni ?" Vidia heran.
"Apanya ?".
"Emang nggak takut gemuk apa !".
"Nggak !".
"Hampir setiap hari seperti ini. Perutmu itu isinya apa si ?".
  Nurha asyik menyantap. Tak peduli pandangan sahabatnya itu.
  Dalam waktu tak terlalu lama. Ia suda habiskan semangkuk bakso. Di mejanya itu masih ada 5 menu spesial dari kantin.
   Vidia bengong memandang menu temannya itu. Nurha itu cewek seksi, langsing, cantik dan parasnya mempesona. Tapi yg aneh dari dirinya adalah porsi makannya. Porsi makan Nurha terbilang besar dan berlemak. Uniknya ia tak mengalami kegemukan sampai saat ini.

  Bell sekolah telah berdentang. Seluru siswa suda pergi meninggalkan kelasnya.
  Di parkiran. Nurha menghampiri motor thunder yg terparkir. Setela jangket di kenakan dan helmnya. Nurha pun menyetater motornya itu.

  Di dekat pos satpam. Vidia berdiri menunggu angkot datang. Nurha pun menghampiri.
"Vid. Vidia, ayo !" tanyanya.
"Nurha. Kau ?" Vidia heran lagi.
"Suda naiklah. Aku antar ".
"Oke. Kerumah mu ya ".
"Mau ngapain ".
"Suda lama nggak mampir ?".
"Oh !".
Motor pun berjalan.
"Nurha ini motor siapa ?".
"Kenapa ".
"Motor ".
"Baru beli. Baru ku pakai ".
"Dasar cewek aneh ?".
"Apa ".
"Jalan saja ".

   Perumahan green permai. Motor yang di kendarai Nurha itu memasuki gerbang perumahan. Di rumah nomer 3 itu. Nurha berhenti. Vidia pun turun. Keduanya lalu masuk.

  Kamar Nurha cantik nan indah.
"Wao. Nurha. Beda banget sejak terakir aku kesini. Kapan ini di renovasi ?".
"Biasa aja kali ".
  Vidia kemudian rebahan. Nurha mengganti seragamnya.
"Oya Nur. Kemana semua. Kok sepi ".
"Ayah, ibu lagi keluar kota. Besok lupa baru pulang. katanya ".
"Itu foto siapa. Cakep juga !" Vidia senyum sendiri.
"Itu foto kak Nugie ".
"Kak Nugie ?".
"Dia kakakku. Dia hilang 4th lalu. Sampai saat ini aku tak tau. Dia masih hidup atau... ".
"Sorry ya Nur, bukan itu maksut ku ".
"Sudalah ".
"Oya Nur. Ini apa ?" Vidia mengambil kotak yang ada di atas rak dan membukanya. "Botol ".
"Itu pemberian terakir kakak. Sebelum, ia menghilang di hari itu ".
"Untuk apa botol ini ?".

"Dulu isinya limon. Suda ku minum ".
"Oh " Vidia menganguk saja. Ia tak ingin meneruskan.
"Bagai mana dengan mu ?".
"Apanya ".
"Apa kau nggak ke kios ?".
"Aku suda ambil cuti. Rehat sedikit. Santai !".
"Terseralah ".
   Vidia cengingisan. "Nurha. Aku nginep di rumahmu ya. Kebetulan kaukan lagi sendiri ?".
"Kau nggak pulang ?".
"Di rumah sepi. Kakek. Entalah. Nurha, boleh ya ".
Nurha mengangguk. "Oke ".
"Nur. Pinjam bajumu sekalian ya. Aku tak bawah ganti ni ".
"Itu. Ambil aja sendiri ".
"Makasih !".
   Vidia pun mencopot seluru yang di kenakan sekarang. Ia kemudian menggantinya dengan kaosnya Nurha.

Jumat, 02 Maret 2012

Kenangan terakir ; Terror error

 bab 1

   Ds Hanggar lors. Sekitar jam 3 sore.

    Nugie sedang membuat sebuah prakarya di teras di depan rumah. Prakarya yg di buatnya nantinya akan di pamerkan di galeri seni siswa di smanya. Pada acara peringatan pendidikan nasional nanti.
  Masih di teras itu. Nugie dengan teliti merangkai belahan bambu dan merancangnya menjadi bidang bangun lorong waktu.
   Di teras itu juga Nurha adiknya. Duduk menyaksikan kakak sedang mengerjakan prakaryanya.
Nurha kembali membalik balikkan majalah yang di bacanya itu.

"Kak, kapan selesainya? " tanya Nurha yg masih siswi 2 smp itu.
"Acaranya minggu depan jadi masih cukup waktu untuk nyelesaikan bagian seng kurang ".
"Kak boleh nontok nggak ".
"Silakan ae, terbuka untuk umum !".
   Nurha tersenyum senang.
  Pandangannya pun kembali ke majalah. Ia membalik balikan lagi majalahnya. Nurha lalu termenung.
"Kenapa? ngelamun " sahut Nugie.
"Cantik ya kak !" Nurha memperlihatkan gambar model di majalannya.
  Nugie mengangguk dan tersenyum. Ia pun menghampiri adiknya itu.
"Sip !".
"Coba aku bisa seperti dia? pasti di sekolah... " Nurha agak melamun.
  Nugie tak menggubris adiknya. Ia fokus memandang gambar itu cewek di majalah.
  Melihat kakaknya hidungnya merana. Nurha keburuh mengambil kembali majalanya itu. Nugie tersentak.
"Sebel ".
"Mau pengen seperti itu cewek ".
  Nurha menganguk.
"Gampang. Sekolah yang tinggih. Lalu setelae, ikut kesting. Jadi model. Pasti masuk majalah " Nugie tersenyum.
"Sebel ... " Nurha teriak. "Maksutnya bodynya. Bukan modelnya ".
"Oh... Bisa aja. Olah raga yang rajin dan kurusin itu lemak. Dan satu lagi. Diet ".
"Bisa aja si, tapi. Kalau untuk diet. Nggak mau... " rengeknya senang.
"Ya uda. Kalau pengen kayak gitu. Itu saratnya. Da kakak tinggal dulu ya ".
  Nugie kemudian masuk kedalam.

   Berselang 10 menit kemudian. Nugie kembali keluar dengan sebilah golok di tangan. Dan sebuah kranjang di sangkluknya.
  Sedangkan adiknya suda tak di tempat, entah kemana.
  Nugie lalu pergi. Ia pun menyusuri hutan mencari ranting bambu untuk tambahan bahan prakaryanya.
  Di bawah rimbunnya pohon bambu. Satu persatu ranting yg di butuhkan di masukan ke kranjang.
  Di balik semak2 pohon bambu. Nugie tak sengaja mendengar dan menyaksikan tiga orang berbincang.

"Apa anda penghubung dari propesor ".
"I ya ".
"Bagai mana. Apa formulanya suda selesai ?".
"Suda, tapi. Ini belum bisa di pakai. Formula nuklirnya harus di exstrak dulu. Dan itu butuh waktu sekitar kurang lebih sebulan ".
"Kalau gitu. Kapan kami bisa mengambilnya ".
"Sebulan lagi. Dan ini formula fatvirus. Kata propesor. Kalian boleh membayar setengahnya. Setengahnya lagi. Kalau formula nukrilnya suda selesai. Cara pengunaan nya nanti akan di beri taukan sekalian ".
"Lalu untuk apa formula fatvirus ini ?" tanya orang satunya.
"Bukan ka kalian sendiri yang memesan obat ini. Kenapa kalian tanyakan itu ".
"Maaf, Bos kami yang memesan. Kami hanya di perintah mengambilnya ".
"Kalau gitu tanyakan saja pada Bos kalian ".
"Sekali lagi maaf ".
"Ini. Ambilah dan bayar setengah sesuai perjanjian ".
"Oke, ini ".

   Setelah transaksi selesai. Ke 3 orang tersebut itu pun bubar dan berjalan ke arah yg berbeda.
Nugie diam2 mengikuti. Dua orang yang membawah botol berisi formula fatvirus itu.
"Sepertinya mereka itu terroris !" bisiknya.
"Aku harus mengambil formula itu. Itu cara untuk menghentikannya " lanjutnya.

   Nugie pun memberanikan diri. Ia berlari seolah2 sedang di kejar seseorang. Dua orang itu di tabraknya. Dan dengan waktu cepat botol formula itu pun di ambil Nugie tampa sepengetauan dua orang itu.

"Maaf. Maaf ".
"Hai anak kecil. Pergi sana kau ".
"Maaf ".
Nugie kembali berlari.

  Beberapa waktu setela cukup jau dari dua orang itu. Nugie berpapasan dengan adiknya. Botol formula itu pun di berikan padanya.
   Sementara itu. Nugie kembali berlari. Dan dua yang di tabraknya itu. Kemudian mengejarnya.

continue...

Cuma tanya

   Di jalan jendral Sudirman. Seorang pemuda bernama Parno sedang melambaikan tangannya dan sebuah taksi pun berhenti. Parno kemudian masuk ke dalam dan taksi itu pun melaju jalan.

"Kemana mas !" tanya si sopir.

"Maaf pak jalan naga bener itu di mana ya " tanya Parno.

"Tidak tau mas ?".

"Kalau jalan lawang kayu di mana ya !".

"Tidak tau juga itu ".

"Kalau jalan sendok indah ?".

"Tidak tau !" geramnya.

"Gedung buaya karat ".

Sopir tersebut diam saja tak menggubris.

"Kalau monumen sana mati bapak tau kan " tanya Parno lanjut.

"Sebenarnya mas itu mau kemana ?".

"Ya pulang ke rumahlah pak ".

"Rumah yg mana. Di gua bolong atau di gua buntu !".

"Berhenti aja di jalan Agus salim pak. Dan tak ada komentar ".

"Untunglah !" gumam si sopir senang.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More