This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 11 November 2009

Koi Continued

     Di sebuah kolam ikan di dekat pinggiran kali angke. Cerita itu terjadi.
     Seekor ikan koi sedang merana karna kehilangan kekasih hatinya. Yang saat ini suda di jadikan santap siang seseorang di restoran. Untuk mengobati kesedihannya itu. Si ikan koi tersebut memutuskan akan mencari pasangan pengganti yang baru.
    Di atas sebuah batu, di dekat rumput air, di samping jalan yang biasa di lalui ikan ikan. Tentunya di dalam kolam.

 "Hai...! ikan koi cantik maukan dindah jadi kekasihku, " sapa nya.
 "Ha... Tidak! " koi betina itu berlalu.
     Sesaat berikutnya, ikan koi betina ke dua pun melintas.
 "Hai... cantik? "
 "Boleh minta cacing nya, " potongnya.
     Si koi langsung memberikan yang di pinta dengan wajah kegeeran. "Ini!"
 "Terima kasih... Da...," Koi yang satu ini pun juga berlalu.
 "Hoe... tunggu.., sial!" teriaknya.
   Sesaat berikutnya lagi. Ikan ke tiga datang dari balik rerumputan. Si ikan mas koki berenang ke arahnya.
 "Hai...! koki manis, "suaranya lembut.
 "Hai juga..., jelek ? ngapain kau halangi jalanku , minggir! "sentaknya.
    Si koki ini pun berlalu.
 "Sial...! Ku sumpain, kau besok matang? "serapanya sambil memandangin koki itu menjau.
    Beberapa waktu berberikutnya, ada satu ikan lagi yang datang. Si koi diam tak menyapa. Tubuhnya kaku tak di gerakkan.
 "Minggir, kubunuh kau? Saat ini aku lagi malas. Jangan ganggu aku ha...! " kata si piranha betina yang kebetulan lewat dan mungkin juga lagi sakit gigi kali ya ?
    Ikan piranha itu pun berlalu ngilang gitu saja, nggak tau rimbanya, saat si koi memaling arah dari si monster barusan.
 "Selamat..., untung... hi.... "

     Berikutnya.
   Ikan selanjutnya lewat. Belum sempat si koi menyapa. Si ikan cupang itu langsung mengebukinnya tampa ampun. Setela selesai, ikan tersebut juga berlalu begitu saja dari hadapannya.
 "Sial..... ! "geramnya.
    Si koi merenung di atas bebatuan dengan muka lebam.
 "Hai sobat ?"
Sebuah suara terdengar, tak tampak sosoknya.
 "He... siapa kau...! " teriaknya sambil lihat kanan kiri.
 "Hai...! " Seekor pun muncul dari balik rerumputan di depannya.
 "Kodok... "
 "Dari tadi aku perhatikan tindakanmu itu. Ku sarankan sebaiknya kau pinda saja dari kolam ini. "
 "Apa urusan mu ? "
 "Kalau kau di sini terus, kau nggak akan bisa cari apa keinginanmu itu, " jelasnya.
 "Apa ? " Si koi masih nggak ngerti apa maksut kodok.
 "Di kolam di ujung sana ada banyak koi betina yang cari pasangan. Kalau kau tertarik, sebaiknya kau kesana!"
 "Bagai caranya, " Koi bersemangat ingin tau. Tampak rasa curiga.
 "Sini ku bisikin.... "
   Kodok itu pun berbisikin serangkaian kata di telinga ikan. jangan salah sangka ya....
 "O ... begitu ". Si koi senang, akirnya ia dapatkan solusi cari pasangan hidupnya. "Kau tak bohong kan? "
  "Laksanakan saja, ada jaminan, pasti berhasil? "
 "A... o.. ye, "si koi senang nggak kepalang. Ia gembira atas berita ini sampai sampai hampir saja ia tersangkut di mata kail yang lagi bertengger dekat permukaan air. Si koi merasa ini hari harinya lagi beruntung.

    Beberapa hari lewat. Rencana perjuangan cinta akan di lakukan hari ini.
Awal rencanan. si koi ikut masuk keramba. Dari keramba koi akan di masukan ke dalam kantong plastik dan di ikutkan dalam seleksi pembuahan.
     Setela masuk kantong, koi di bawah menuju ke kolam seberang. Dalam perjalanan si koi senang sekalih, tapi sialnya baru bersambung lagi.
     Kantong yang berisi dirinya terjatu di tengah jalan. Si koi tak menyadari hal itu, ia terlampau senang. Di jalan kantong ini dipungut oleh seorang dan kemudiam di bawahnya pergi pulang.
Si koi masih nggak tau kalau dirinya terpisa dari bombongan.

   Kemudian sesingkat cerita. Dan entah bagai mana jalan ceritanya. Kantong yang berisikan si koi itu tiba di aquarium Sea Wold. Dan si koi itu di lempar kedalam kolam oleh seseorang. Si koi belum nyadar. Setela masuk kolam si koi langsung pasang aksi, ia berjalan dan bergaya gaya sesukanya.
 "Yi... hu... sayangku... aku di sini," riang, teriaknya.
     Di atas kotak peti harta karun buatan, si koi langsung pasang aksi. Beberapa ikan yang nggak di kenalnya datang menghampiri.
 "Hai ikan ikan lucu! "
 "Hai ikan tampan..., "
   Sebuah suara serak serak basa bergema di belakangnya. Dengan rasa senang, tenang dan senyuman lebar, si koi menoleh ke belakang. Koi langsung terdiam membeku, ia tau ikan apa yang ada di hadapannya walau ini pertama si koi berhadapan.
   Si koi tidak berharap ketemu ikan ini. Tapi kenapa, ia ada di kolam koi ikan betina. Itu yang terpikirkan.
 "Hallo makan siang..., kau siap? "
 "Wa....., " Si koi lari terbirip birip, ia langsung menyusup di antara sela sela karang.
 "Hi... emak ini semua di mana... ? Setan...! " si koi bergetar ketakutan.

   Akir dari semuanya. si koi tak mendapatkan dambaan hatinya dan dia harus bisa bertahan hidup di Sea Wold ini. Berikutnya dia harus berhadapan dengan si hiu yang kelihatan kegenitannya.

Salam continued

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More